Selasa 26 Sep 2017 23:23 WIB

Ribuan Jiwa di Sragen Butuh Air Bersih

Kolam yang kekeringan di musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kolam yang kekeringan di musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Ribuan jiwa warga pada lima desa meliputi Kecamatan Tangen, Kebupaten Sragen masih dilanda kekeringan dan mereka sangat membutuhkan bantuan air bersih guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sebanyak 7.000 jiwa pada lima desa yakni Galeh, Sigit, Dukuh, Katelan dan Ngrombo Kecamatan Tangen kini mengalami krisis air bersih dampak musim kemarau saat ini, kata Komandan Rayon Militer Tangen, Kodim 0725 Sragen Kapten Cpl. Petrus Catur di Sragen, Selasa (26/9).

Namun, kata Petrus Catur dengan adanya kiriman batuan air dari berbagai pihak, sangat membantu warga untuk memenuhi kebutuhan minum dan memasak sehari-hari. Menurut dia, kondisi sumber air di wilayah Tangen mengandung karat dan keruh, sehingga tidak bisa dikonsumsi. Bahkan, warga pada musim kemarau saat ini banyak yang membeli air untuk kebutuhan minum dan memasak.

"Kami sudah melakukan koordinasi dengan Muspika Tangen untuk mengatasi dampak kekeringan, dan lima desa yang cukup parah menghadapi. Para petani untuk lahan pertanian, sudah tidak menanam tanaman padi, tetapi beralih ke tanaman palawija," katanya.

Camat Tangen Retno Wahyuningrum mengatakan pihaknya memantau adanya bantuan air di Dukuh Barong Desa Galeh, sedangkan sebelumnya ada empat desa mendapat bantuan air bersih. Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi dan berterima kasih adanya bantuan air bersih yang dapat meringankan beban warga. Daerah terparah krisi air bersih di Ngrombo, Dukuh, dan Galeh.

Menurut dia di wilayahnya sudah dua bulan lebih kondisi krisis air bersih melanda masyarakatnya, dan hal ini terjadi terus berulang setiap tahun pada musim kemarau.

Menurut Direktur Utama BPR BKK Karangmalang Raji pihaknya dalam kepedulian terhadap krisis air bersih di wilayah Sragen menyalurkan 15 tangki air pada dua kecamatan yakni Jenar dan Tangen. Untuk Tangen sebanyak delapan tangki yang disalurkan di Desa Galeh, sedangan Jenar di Dawung.

"Kami melihat kondisi sumber air di wilayah itu, keruh dan rasanya asin serta kadar kaporitnya tinggi. Droping air dilakukan selama dua hari ini, " katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement