Sabtu 23 Sep 2017 22:54 WIB

Gubernur Bali Ajak Masyarakat Gotong Royong Bantu Pengungsi

Polisi meminta warga untuk segera mengungsi setelah terjadinya peningkatan aktifitas Gunung Agung di Desa Temukus yaitu desa yang berjarak sekitar tiga kilometer dari puncak gunung itu di Karangasem, Bali, Kamis (21/9).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Polisi meminta warga untuk segera mengungsi setelah terjadinya peningkatan aktifitas Gunung Agung di Desa Temukus yaitu desa yang berjarak sekitar tiga kilometer dari puncak gunung itu di Karangasem, Bali, Kamis (21/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SINGARAJA -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak masyarakat di daerah itu untuk bergotong-royong membantu para pengungsi yang berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Karangasem. Imbauan Pastika itu menyusul status Awas dari Gunung Agung di kawasan itu.

"Kondisi seperti ini akan berlangsung cukup lama. Karakter gunung berapi sulit untuk ditebak. Untuk itu saya minta, tingkatkan gotong royong. Bantu saudara-saudara kita yang ada di sini, kita kerahkan segala upaya untuk membantu mereka," kata Pastika saat mendatangi lokasi pengungsian di Desa Tembok dan Desa Les, Singaraja, Kabupaten Buleleng, Sabtu (23/9).

Pastika yang didampingi sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemprov Bali juga menggugah empati masyarakat yang berada di sekitar tempat pengungsian agar turut membantu keperluan para pengungsi. Baik itu peralatan memasak, peralatan makan, bahan makanan serta kebutuhan lainnya.

Tokoh masyarakat setempat, anggota sekaa teruna teruni atau pemuda-pemudi, serta ibu PKK juga diharapkan turut terlibat dalam membantu para pengungsi. Apalagi, sejak dinaikkan status vulkanis dari Siaga (level III) ke status Awas, secara otomatis terjadi perluasan daerah zona berbahaya dan berimbas pada jumlah pengungsi yang terus meningkat. "Jangan sampai mereka yang di pengungsian kelaparan atau tidak bisa memasak karena tidak ada kompor. Jangan hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah saja. Warga sekitar, saya harap ikut bergerak membantu, kerahkan segala potensi yang ada untuk membantu," ujarnya.

Orang nomor satu di Bali ini juga menginstruksikan agar para perangkat desa terus melakukan pendataan terhadap warganya serta mendata keperluan yang mendesak dari para pengungsi serta mengkoordinasikan dengan pihak terkait. Pastika meminta agar segera dibentuk atau ditunjuk siapa yang bertanggung jawab terhadap sumbangan yang datang serta pendistribusian sumbangan tersebut.

"Saya yakin akan banyak sumbangan dari seluruh Bali akan mengalir, untuk itu saya minta sumbangan yang masuk dicatat. Pendistribusiannya harus terpantau, jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan situasi ini," katanya.

Mantan Kapolda Bali ini pun mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak panik serta mengindahkan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh petugas. "Masyarakat saya minta tenang dan jangan terpancing dengan isu-isu yang belum tentu kebenarannya. Pemantauan terhadap kondisi Gunung Agung terus diintensifkan," katanya.

Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengemukakan Pemerintah Kabupaten Karangasem telah melakukan berbagai langkah strategis. Di antaranya pengaturan sistem distribusi makanan, pendataan pengungsi, penyediaan sarana MCK, serta tenaga medis.

Sumatri menyampaikan, data pengungsi selalu dilakukan pemutakhiran tiap enam jam. Posisi terakhir tercatat per tanggal 23 September 2017 pukul 12.00 WITA, jumlah pengungsi 15.142 dan tersebar pada 126 titik lokasi pengungsian yang tersebar di kabupaten/kota se-Bali.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement