Jumat 22 Sep 2017 07:51 WIB

Kehangatan di Meja Makan Keluarga Jenderal Ahmad Yani

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Putri putri Jenderal Ahmad Yani menceritakan kembali peristiwa penembakan ayahnya di kediaman Ahmad Yani yang kini menjadi Museum Sasmitaloka, Jakarta
Foto:
Salah satu ruangan di Museum Sasmitaloka yang menjadi bagian dari sejarah adanya Gerakan 30 September/PKI

Kakak-kakak Eddy lahir hanya beda satu tahun dan perempuan semua. Karena itu, menurut Eddy, bapaknya berharap mendapatkan satu anak laki-laki. Setelah anak keenam, Reni Ina Yuniati Yani, sang bapak berdoa untuk mendapatkan anak lelaki.

"Begitu lahir, anaknya lelaki, makanya dinamain Untung karena dia anak laki-laki yang diharap-harapkan oleh bapak. Setelah dia lahir, ada jarak empat tahun hingga saya lahir," kata Eddi sembari melihat kakak laki-lakinya, Untung Mufreni Yani.

Mendengar cerita dari Eddi, Untung membantah hal tersebut. "Ah cerita (bisa-bisa) dia saja itu," sembari geleng-geleng dan menyeruput kopinya, sementara kakak-kakaknya tertawa.

Saat bercengkrama dengan mereka, Republika.co.id duduk di kursi bagian tengah sisi panjang meja makan. Kursi yang biasa diduduki Ahmad Yani dan Yayu ketika makan bersama keluarga saat mereka tinggal di rumah itu. Alasannya, agar Yayu bisa mendistribusikan makanannya dengan mudah ke anak-anaknya.

"Kalau makan pasti semua kumpul di sini. Bapak-Ibu duduk di tengah sini. Kalau makan ayam, Ibu memberikan bagian paling enak ke Bapak dulu, baru setelah itu ke anak-anaknya. Makanan favorit Bapak petai dan lalapan," kata Rully.

Selain membicarakan makanan favorit Ahmad Yani, anak keempat dan kelimanya membeberkan kebiasaan sang Jenderal di rumah. Menurut Elina Lili Elastria Yani, bapaknya itu suka bermain layang-layang di halaman rumahnya. Ia juga suka bermain tenis meja atau ping-pong.

"Dulu kita ini yang nyari gelasannya. Lawannya ya yang tinggal di sekitar sini. Bapak juga suka main ping-pong. Yang paling sering diajak main ada di sebelah rumahnya dulu," tutur Elina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement