Kamis 21 Sep 2017 22:11 WIB

Pengungsi Gunung Agung Sudah 1.259 Jiwa

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Polisi meminta warga untuk segera mengungsi setelah terjadinya peningkatan aktifitas Gunung Agung di Desa Temukus yaitu desa yang berjarak sekitar tiga kilometer dari puncak gunung itu di Karangasem, Bali, Kamis (21/9).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Polisi meminta warga untuk segera mengungsi setelah terjadinya peningkatan aktifitas Gunung Agung di Desa Temukus yaitu desa yang berjarak sekitar tiga kilometer dari puncak gunung itu di Karangasem, Bali, Kamis (21/9).

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Status Gunung Agung di Kabupaten Karangasem masih di level tiga atau siaga. Jumlah pengungsi baik yang mengungsi mandiri serta pengungsi di Kawasan Rawan Bencana (KRB) alias zona merah sudah mencapai 1.259 jiwa.

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pendataan pengungsi terus dilakukan sebab jumlahnya terus bertambah. Ribuan pengungsi ini tersebar di delapan titik, berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Bali.

"Sebagian besar masyarakat mengungsi sebab pengalaman masa lalu saat Gunung Agung meletus 1963," kata Sutopo, Kamis (21/9).

Kedelapan titik pengungsian yang terdata adalah 222 jiwa pengungsi di Desa Les, Buleleng. Mereka berasal dari empat dusun, yaitu Dusun Pengalusan, Belong, Bunga, dan Pucung.

Kedua, 114 pengungsi di aula kantor Desa Tembok, Buleleng yang berasal dari Dusun Bahel, Desa Dukuh, Kecamatan Kubu. Ketiga, 42 pengungsi dari Dusun Panda Sari, Desa Dukuh di gudang milik Dewa Nyoman Rai di Desa Tembok, Buleleng.

Keempat, 23 pengungsi mandiri di rumah warga atau kerabatnya di Desa Tembok, Buleleng. Kelima, 18 pengungsi mandiri di rumah warga di Desa Sambirenteng, Buleleng. Keenam, 378 pengungsi dari Desa Sebudi, Kecamatan Selat. Mereka mengungsi ke pos Gedung Olah Raga Swaceparu, Klungkung.

Ketujuh, 292 pengungsi dari Dusun Sebun dan Sogra. Mereka mendatangi pos Wantilan Pura Puseh Tebola, Desa Sideman. Kedelapan, 170 pengungsi dai Banjar Dinas Yehe dan Sebudi di pos Balai Banjar, Desa Adat Sanggem, Desa Sangkan, Karangasem.

Sutopo mengatakan aktivitas vulkanik Gunung Agung masih tinggi. Indikasi pergerakan magma ke permukaan terus berlangsung, sehingga menyebabkan gempa vulkanik sering terjadi.

Pos pengamatan Gunung Agung pada Rabu (20/9) merekam 563 kali gempa vulkanik dalam, dan delapan kali gempa vulkanik dangkal. Pada Kamis (21/0), tim mencatat 144 kali gempa vulkanik dalam dan 19 kali gempa vulkanik dangkal. Ada proses pergerakan magma yang mendorong permukaan dan meruntuhkan batuan yang menyumbatnya pada jarak lima kilometer di bawah permukaan bumi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement