REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengawal Ketua DPR RI Setya Novanto, Corneles Towoliu diperiksa oleh tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi tersangka kasus korupsi proyek pengadaan KTP-elektronik, Setya Novanto. Corneles diperiksa penyidik KPK selama hampir delapan jam, ia dicecar sebanyak 20 pertanyaan.
Kepada wartawan, Corneles mengaku sempat ditanyakan terkait kondisi kesehatan Novanto yang saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur.
"Soal sakit tadi ditanyakan apa benar kalau Pak Nov (Setya Novanto) itu sakit. Saya bilang memang benar pak sakit," kata Corneles, di Gedung KPK, Senin (18/9).
Namun, ia mengaku tak tahu secara detil penyakit yang diderita oleh Ketua Umum Golkar itu. Berdasarkan pengakuan dari anak Novanto, sambung Corneles, saat ini Novanto terbaring di rumah sakit dan di tubuhnya dipasang beberapa selang infus.
"Itu penuh jarum-jarum di sini nih (menunjuk badan), bapak diinfus kasihan," ujarnya.
Selain itu, sambung Corneles, penyidik KPKjuga menanyakan soal peran Novanto dalam mega proyek KTP-el. Namun, Corneles mengaku tak tahu menahu tentang hal tersebut.
"Itu ditanya memang (proyek KTP-el) tapi saya tidak tahu sama sekali karena saya bawa anaknya (ajudan anaknya). Jadi, enggak tahu sama sekali, dibilang KTP-el lah," ujarnya.
Penyidik, lanjut Corneles, juga sempat menunjukkan beberapa foto dari orang-orang yang terlibat kasus KTP-el seperti Andi Agustinus alias Andi Narogong, dua mantan pejabat Kementerian Dalam Negeri Irman dan Sugiharto. Corneles pun mengaku tak kenal dengan orang-orang dalam foto tersebut.
"Dikasih unjuk foto juga (foto-foto Andi Narogong, Irman dan Sugiharto), saya bilang sampai detik ini saya belum lihat orang-orang itu. Saya enggak kenal mereka. Penyidik konfirmasi, ditanyakan kenal nggak. Saya bilang enggak kenal," katanya.
Kepada wartawan, Corneles juga membantah kalau dirinya adalah ajudan dari Novanto seperti yang tertulis dalam jadwal pemeriksaan penyidik KPK. Ia mengaku selama ini dirinya hanya bekerja menjadipengawal anak Novanto yang saat ini sudah duduk di kelas 6 SD.
"Selama ini saya hanya mengantar anaknya (Setya Novanto) saja sejak mereka TK. Jadi sewaktu-waktu saya disuruh jalan, saya jalan saja. Selesai antar anaknya, kadang-kadang kan anaknya pulangnya sampai sore, jam lima," jelasnya.
"Makanya saya mau klarifikasi, saya itu dibilang sebagai ajudan Setya Novanto. Makanya saya protes di sini tadi. Jadi lain kali jangan. Karena tugas saya itu mengawal anaknya. Beliau itu punya ajudan ada dari TNI, ada dari Polri. Bukan saya," tambahnya.