REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan menyatakan langsung memecat Wali Kota Batu sebagai kader setelah adanya informasi Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sabtu (16/9). Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pihak partai juga tidak memberikan advokasi atau bantuan hukum pada pihak terkait.
“Kami langsung pecat dan kami tidak menoleransi tindakannya sehingga tidak akan ada advokasi dari partai untuk kader yang terkena OTT KPK," kata Hasto saat dihubungi Republika, Sabtu (16/9) malam.
Hasto menegaskan, sikap pemecatan ini tidak hanya diperuntukkan pada kasus yang dialami oleh Wali Kota Batu. Tindakan ini juga akan berlaku pada kader PDIP lainnya yang terbukti telah merusak citra partai. Terlebih lagi, dia melanjutkan, bagi mereka yang menyalahgunakan kekuasaan dengan melakukan tindakan korupsi.
“Sanksi pemecatan seketika ini jadi pembelajaran dan peringatan bagi kader-kader lainnya yang memegang kekuasaan," tambah dia.
Penangkapan Eddy pertama kali dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera. "Benar terjadi penangkapan Wali Kota Batu hari ini jam 13.30 WIB di Batu bersama satu (orang) pihak swasta," kata Frans saat dihubungi wartawan, Sabtu (16/9).
Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif kemudian membenarkan penangkapan terhadap Edi Rumpoko. Menurut dia, pihak-pihak yang diamankan tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Timur. "Betul, detailnya tunggu konferensi pers. Pihak-pihak yang diambil sedang diperiksa di Polda Jatim," ujar Laode melalui pesan singkat di Jakarta, Sabtu (16/9).
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengungkapkan sekitar lima orang telah diamankan oleh timnya pada Sabtu siang (16/9). "Ada sekitar lima orang diamankan, termasuk kepala daerah dan pejabat unit pengadaan," kata Basaria saat dihubungi wartawan, Sabtu malam (16/9).
Eddy yang politikus PDI Perjuangan adalah Wali Kota Batu dua periode (2007 sampai 2012 dan 2012 sampai 2017). Jabatan Eddy Rumpoko bersama wakilnya yakni Punjul Santoso akan berakhir tahun.
Istri Eddy, Dewanti adalah calon Wali Kota Batu terpilih periode 2017 sampai 2022.