REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Permasalahan anak sebagai kelompok rentan menunjukkan keprihatinan banyak pihak. Berdasarkan hasil survei prevalensi Kekerasan terhadap Anak yang dilaksanakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun 2013 menunjukkan prevalensi kekerasan yang cukup tinggi.
Sekitar 38,62 persen anak laki-laki dan 20,48 persen anak perempuan pada kelompok umur 13-17 tahun menyatakan dirinya pernah mengalami tindak kekerasan dalam satu tahun terakhir. Di sisi lain, banyaknya permasalahan keluarga yang timbul bagaikan fenomena gunung es, permasalahan yang dapat diketahui hanya sebagian kecil dari puluhan ribu permasalahan yang ada.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengatakan bahwa pengasuhan memegang peran yang sangat penting dalam sebuah keluarga dan akan menentukan baik buruknya karakter seorang anak kelak. Kegagalan keluarga dalam melaksanakan tanggung jawab pengasuhan, disertai lemahnya program pemerintah dalam memberdayakan keluarga tersebut mengasuh dan melindungi anak, akan menyebabkan anak berada dalam kondisi rentan dan berisiko mengalami kekerasan, eksploitasi, penelantaran, dan perlakuan salah lainnya.
Yohana menegaskan Kemen PPPA menyiapkan program unggulan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) untuk mengatasi masalah ini. Menurut Yohana, Puspaga adalah bentuk layanan pencegahan di bawah koordinator Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam meningkatkan kehidupan keluarga dan ketahanan keluarga. "
"Sejak 2016, KPPPA menginisiasi pembentukan Puspaga di beberapa daerah dan sampai saat ini sudah ada 18 daerah yang telah mengimplementasikan Puspaga, diantaranya yaitu Surabaya, Solo, Bali, Sawahlunto, dan daerah lainnya," tutur dia dalam rilis yang diterima republika.co.id, Jumat (15/9)
Terdapat 23 daerah Puspaga 2017 yang akan segera mengimplementasikan Puspaga di daerahnya. Momen peluncuran Nasional Puspaga bertujuan untuk meningkatkan awareness terkait program Puspaga dan manfaat dari keberadaan program tersebut agar masyarakat memiliki pilihan terbaik untuk menyelesaikan berbagai permasalahan keluarga dan anak.
Konsep Puspaga sendiri dibuat seperti ruang keluarga yang nyaman dan dilengkapi dengan ruang bermain anak sehingga seluruh keluarga Indonesia tertarik untuk berkunjung ke Puspaga. Pada Momen Peluncuran Nasional Puspaga juga diiringi dengan pelatihan untuk penyelenggara Puspaga di setiap daerah agar kedepannya semakin banyak daerah yang mengimplementasikan program Puspaga.