Rabu 13 Sep 2017 22:43 WIB

Terancam Digusur, Warga Kampung Bayam Optimistis Pasar Dunia

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Karta Raharja Ucu
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, anggota DPR RI Nasir Jamil, dan anggota DPR RI Fraksi Gerindra Aryo saat mengunjungi Kampung Bayam.
Foto: DPR
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, anggota DPR RI Nasir Jamil, dan anggota DPR RI Fraksi Gerindra Aryo saat mengunjungi Kampung Bayam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kunjungan sejumlah anggota DPR RI membuat kecemasan warga Kampung Bayam sedikit mengendur. Pasalnya, sejak 1996, mereka terteror oleh penggusuran tempat tinggalnya yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Mereka pun siap menjadikan tempat tinggalnya sebagai lahan konservasi bayam dunia.

"Kunjungan ini telah menentramkan hati masyarakat Kampung Bayam yang masih terus mendapatkan teror penggusuran. Padahal, sebagian besar warga Kampung Bayam ber-KTP Jakarta," ungkap perwakilan warga Kampung Bayam, Papanggo, Jakarta Utara, Muhammad Furkon, kepada Republika.co.id, Rabu (13/9).

Furkon mengatakan, hari ini, ia beserta warga Kampung Bayam dan aktivis Gerakan Jakarta Berbakat dari tim kerja Edukasi Anies-Sandi mendapatkan kunjungan dari anggota dewan. Mereka adalah Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, anggota DPR RI Nasir Jamil, dan anggota DPR RI Fraksi Gerindra Aryo.

Bersama dengan pilot project Tim Edukasi Jakarta Berbakat, Jonhar Nasution, warga Kampung Bayam bersama berhasil melakukan treatment pada air kali yang kotor dan bau. Sehingga, air tersebut menjadi air layak siram untuk kebun bayam di sana.

"Sejak penggusuran dilakukan, mereka pernah tidur di atas rel kereta dan sempat mengalami upaya pembakaran kampung. Bersama itu juga, sawah bayam dan ternak ikan mereka punah dan hancur," kisah Furkon.

Kini, setelah berhasil membuat air kali menjadi layak siram, menurut Furkon, warga Kampung Bayam merasa yakin dan siap menjadi warga yang semangat. Mereka juga ingin memiliki konservasi bayam dunia di kota Jakarta ini. Konservasi yang berdampingan dengan Stadion BMW nantinya.

"Mereka juga yakin bersama pemerintahan gubernur terpilih, mereka akan mendapatkan perlakuan dan akan mendapatkan penataan pemukiman yang layak. Sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan. Mereka juga menyimpan kontrak politik saat Pilkada," ungkap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement