Selasa 12 Sep 2017 18:37 WIB

Dua Capres Berpotensi Kembali Bertarung di Pemilu 2019

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Endro Yuwanto
Pertemuan Prabowo dan Jokowi
Foto: Tahta Aidila/Republika
Pertemuan Prabowo dan Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Departemen Politik dan Hubungan Internasional Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes mengatakan, dua calon presiden (capres), yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto berpotensi kembali bertarung dalam Pilpres 2019. Elektabilitas Jokowi tercatat terus naik dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

"Ke depannya, pertarungan antara dua capres, yakni Jokowi dan Prabowo relatif terbuka kembali," ujar Arya kepada wartawan usai paparan rilis survei ''Tiga Tahun Pemerintahan Jokowi'' di Kantor CSIS, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (12/9).

Meski demikian, Arya juga melihat adanya peluang bagi satu kubu lain yang mungkin bisa dikomandoi oleh Partai Demokrat. Jika Demokrat bisa membentuk poros koalisi baru, diperkirakan akan ada tiga kubu dalam Pilpres.

"Ini nanti bisa jadi akan ada tiga poros, yakni poros Jokowi, poros Prabowo, dan poros alternatif. Tetapi, jika Demokrat tidak bisa menjadi motor penggerak poros alternatif, hanya tetap akan ada dua capres," ujar Arya.

Karena itu, CSIS menilai, Pilkada Serentak 2018 akan menjadi pertaruhan bagi Demokrat untuk membuktikan kemampuan membentuk poros baru. Sebab, pada Pilkada Serentak 2017 Demokrat dinilai berhasil melakukan hal itu di Jakarta. "Apakah bisa berhasil juga di Jatim, Jabar, dan Jateng? Kalau berhasil maka di nasional (koalisi) akan mudah," kata Arya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement