REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi secara mengejutkan menyatakan partainya menarik dukungan untuk pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar. Hal ini tentu bertolak belakang dengan kesepakatan yang telah terbangun di tingkat pusat.
Seperti telah diketahui Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu sudah bertemu dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Dalam pertemuan itu Prabowo menyetujui duet Deddy-Syaikhu untuk maju bertarung dalam Pilgub Jabar 2018.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Umum DPD PKS Jabar Abdul Hadi Wijaya memilih untuk menunggu instruksi atau arahan DPP PKS terkait pernyataan Ketua DPD Gerindra tersebut. Karena, ranah koalisi atau persekutuan yang dibangun antara kedua partai sudah ada di tangan DPP.
"Jadi ini ranah yang sudah di tangan DPP. Jadi kita lebih bersikap menunggu saja bagaimana arahannya (DPP)," ujar Hadi, saat dihubungi, Selasa (12/9).
Selain itu, menurut Hadi, ia juga yakin wacana pengusungan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar sudah dibahas oleh masing-masing petinggi partai di tingkat pusat. Sehingga, pihaknya memilih menyerahkan semua keputusannya kepada pimpinan partai.
"Kami percaya ini (pengusungan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu) sudah dibahas oleh pihak-pihak yang berwenang dari ketua partai di DPP masing-masing. Karena komando kami DPP," katanya.
PKS Jabar, kata dia, memilih untuk fokus memperkuat konsolidasi di internal partai, meningkatkan elektabilitas, dan popularitas Ahmad Syaikhu. "Jadi yang seperti ini (pernyataan Gerindra mencabut dukungan) area-nya DPP, jadi kita tunggu arahan saja," katanya.