REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto menilai, orasi Presiden Joko Widodo yang menyinggung tentang banyaknya alumni IPB tidak bekerja di bidang pertanian, lebih dimaknai sebagai imbauan baik.
Dalam artian, presiden Jokowi secara tegas mendorong agar mahasiswa IPB dapat konsisten menetapkan ilmu pengetahuannya pada bidang pertanian.
"Itu imbauan yang baik, tapi juga bukan berarti melarang bekerja di bank, tapi (presiden) mendorong saja agar segenap civitas akademika IPB dapat lebih banyak lagi berkecimpung di dunia pertanian," kata Herry di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Rabu (8/9).
Menurut survei yang dilakukan oleh IPB, Herry melanjutkan, alumni IPB bekerja di bidang pertanian secara luas di Indonesia berjumlah 35 persen. Angka tersebut tergolong pada jumlah cukup besar dibandingkan profesi lain, seperti bankir yang hanya mencapai angka 9 persen.
Karenanya, Herry mengimbau agar lulusan IPB yang bekerja di bank pun, tetap memajukan pertanian. Sehingga, ilmu yang didapat selama perkuliahan tidak sia-sia dan bisa bermanfaat.
"Kalau jawabannya versi bercanda, begini: Kalau dulu lulusan IPB disebut bisa apa saja? Sekarang terbalik, karena lulusan IPB bisa menjadi apa saja. Itu menunjukkan IPB itu lulusan IPB punya kemampuan yang tangguh," kata Herry.
Sebelumnya, presiden Joko Widodo menyindir banyaknya lulusan IPB yang bekerja di dunia perbankan. Sindiran tersebut disampaikan dalam Sidang Terbuka Dies Natalis IPB ke-54 di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Rabu (6/9). "Maaf Pak Rektor. Tapi mahasiswa (lulusan) IPB banyak yang bekerja di Bank," ungkap Presiden Joko Widodo.