REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bakal calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menghargai keputusan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Heryawan yang dikabarkan mundur dari dukungan sebagai Ketua Tim Sukses Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018-2023.
"Kita menghargai sikap Pak Gubernur Ahmad Heryawan (Aher), karena beliau sudah mempertimbangkan secara matang keputusan itu," katanya di Bekasi, Selasa (5/9).
Deddy melihat adanya sejumlah potensi negatif bila sosok Gubernur Jawa Barat itu tetap dipaksakan maju sebagai ketua tim sukses bagi ia dan Ahmad Syaikhu dalam pemilihan gubernur mendatang.
"Sekarang Kang Aher menjabat gubernur sampai Juni 2018, masa seorang gubernur menjadi ketua timses. Enggak elok dan enggak etis, nanti ketua timses harus daftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), masa gubernur jadi ketua timses pemilihan gubernur, kalau pemilihan presiden bolehlah," katanya.
Menurut dia, potensi negatif dari kepemimpinan Aher sebagai timses adalah kemungkinan pemanfaatan fasilitas negara dalam proses pemenangan kandidat. "Nanti digunakan fasilitas negara saat jadi ketua timses. Kita harus menghindari hal itu," katanya.
Namun demikian, Deddy meyakini Aher merupakan kader PKS yang loyal untuk membantu pemenangan partai pendukung dalam pilkada serentak 2018. "Tapi sebagai kader loyal pasti membantu. Tapi kalau ditetapkan ketua timses tidak boleh," katanya.
Deddy memastikan tidak ada persoalan pribadi dengan Aher dalam proses pencalonan sebagai peserta pemilihan gubernur. "Saya tidak ada masalah dengan Pak Aher. Tidak ada perpecahan di kami," katanya.