Jumat 01 Sep 2017 16:39 WIB

Gerakan #Jakarta Berbakat Segera Diluncurkan

Gerakan Oke Edu melakukan need assesment bagi warga di Kebon Bayam, Jakarta Utara, Kamis (31/8).
Foto: Doc. Gerakan Ibu Negeri
Gerakan Oke Edu melakukan need assesment bagi warga di Kebon Bayam, Jakarta Utara, Kamis (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan #Jakarta Berbakat yang diusung oleh Oke Edu dengan nama ARKATA (untuk anak dan remaja berbakat dunia) dan gerakan pemilihan Duta Ayah dan Duta Ibu berbasis RT/RW insyaa Allah segera akan diluncurkan secara gempita di bulan Oktober 2017.

Anak dan Remaja Beradab dan Berbakat di setiap lingkungan belajar yang nyaman di Taman taman Rekreasi Bakat dan Karakter ini kelak akan menjadi pelaku pelaku arus pusaran konglomerasi bakat di tiap RT dan RW. Mereka akan mengembara, menghidupkan setiap ruas wilayah Jakarta, menjadi panggung-panggung bakat yang semarak di seluruh wilayah Jakarta.

''Kalau kata Pak Gubernur terpilih, Pak Anies Baswedan, yang mendengarkan paparan presentasi Oke Edu pada sepekan sebelum beliau berangkat haji tahun ini,'' kata Pimpinan Gerakan Oke Edu, Neno warisman, dalam pernyataannya yang diterima Republika.co.id, Sabtu (1/9). ''Beliau mengatakan bahwa model gerakan seperti #Jakarta berbakat ini sangat potensial untuk dapat diaplikasikan oleh seluruh wilayah Indonesia.''

Neno mengatakan kampung Kebon Bayam di Jakarta Utara sebagai pilot project-nya. Kebon Bayam diharapkan mampu menjadi kampung yang dicari orang karena keberhasilan dan kekhasannya.

Wilayah ini bisa juga menjadi tujuan wisata pendidikan dengan etalase bakat bakat hebat anak dan remaja ala Kebon Bayam yang sangat musikal, kreatif dan sangat humanis. ''Bernafas lah. Hidroponik bayam akan kembali ditemukan berlimpahan,'' kata Neno. ''Dan bukan itu saja, jika turis domestik atau luar ingin kripik bayam dengan kemasan kekinian yang menarik, lukisan portrait of bayam, crafting, sampai produksi kartun dengan tokoh bayam, maka mereka bisa datang ke sini. Pokoknya, segala hal tentang bayam akan ditemukan di Kampung Bayam!.''

Neno mengakui sekarang lebih banyak yang tidak percaya bahwa Kampung Bayam akan kembali menemukan harkat martabatnya. Namun, hal itu justru menjadi motivasi bagi Oke Edu dalam menghidupkan kembali kampung Kebon Bayam. Neno pun semakin optimistis karena gerakan Oke Edu didukung oleh berbagai pihak seperti FKIP UHAMKA, Yayasan Kita dan Buah Hati, School of Universe, Gerakan Ibu Negeri, Gerakan Muslimah Memilih Perempuan, Ganesha Maju Bersama, Komite Pelajar Muslim Indonesia. ''Dan, banyak lagi yang akan bergabung memberikan kontribusi,'' katanya.

Neno menyakini, dari anak anak kampung miskin yang hidup berdesak desakan, tetap akan lahir bakat bakat hebat yang akan ditemani oleh dewan bakat lingkungan dan dewan bakat profesional di tiap wilayah. Mereka diharapkan akan menjadi pengusaha pengusaha muda yang akan memberikan harga dan martabat mulia untuk bangsa.

''Jika kita semua mau menjadi bagian dari Jakarta yang akan berubah, jangan hanya mengatakan 'Saya menyaksikan perubahan Jakarta..', tapi katakanlah 'Saya ikut menjadi bagian dari perjuangan Jakarta yang sedang berubah!,'' ujarnya. Selain Kebon Bayam sebagai pilot project Oke Edu, masih ada kampung Warakas dan kampung Pekojan yang menuggu giliran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement