REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- PT Jasa Marga memprediksikan volume lalu lintas yang keluar dari Jakarta pada puncak libur Idul Adha akan meningkat mulai hari ini, Kamis (31/8). Peningkatan menuju arah Cikampek diperkirakan mencapai 93 ribu kendaraan atau meningkat sebesar 19 persen dari lalu lintas normal sebesar 77 ribu kendaraan.
"Peningkatan juga diperkirakan akan terjadi pada beberapa ruas seperti di Jalan Tol Jagorawi, Cipularang dan Padaleunyi," ujar AVP Corporate Communication PT Jasa Marga Dwimawan Heru.
Beberapa titik yang berpotensi mengalami kepadatan lalu lintas, kata Dwimawan adalah Simpang Susun Cikunir, Rest Area, Gerbang Tol Cikarang Utama untuk ruas Jakarta-Cikampek, Gerbang Tol Bogor dan Gerbang Tol Ciawi untuk ruas tol Jagorawi, Gerbang Tol Pasteur dan Gerbang Tol Cileunyi untk Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Jasa Marga juga telah menyusun beberapa upaya antisipasi dengan tujuan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pengguna jalan.
Beberapa antisipasi yang dilakukan adalah pengendalian beban ruas pada jalur padat ke jalur arteri/alternatif, melakukan sistem buka/tutup rest area dan parking bay di sepanjang Tol Jakarta-Cikampek, dan pemberlakukan contra flow di ruas tol Jakarta-Cikampek di sekitar rest area KM 29, KM 41, KM 57, dan KM 62 arah Cikampek. "Pengaturan pergerakan kendaraan seperti pengalihan lalu lintas ke GT Kalimalang 2 di saat terjadi kepadatan di SS Cikunir, pengalihan lalu lintas ke GT Cikarang Barat 3 dan masuk kembali ke GT Cikarang Barat 1 juga akan dilakukan secara kondisional," kata dia.
Deputy General Manager Traffic Management Jasa Marga Tol Jakarta-Cikampek Cece Kosasih menjelaskan, PT Jasa Marga telah mendapat surat edaran dari Kementrian Perhubungan terkait pemberlakukan pembatasan kendaraan angkutan barang yang dimulai 31 Agustus hingga 2 September nanti, yang akan dimulai pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB. Sedangkan pada 3 September akan dibatasi sejak pukul 06.00 WIB-24.00 WIB. Dia juga mengaku telah melakukan kerja sama dengan kepolisian apabila terjadi kepadatan kendaraan.
Selain itu, gardu tambahan akan digunakan untuk mengantisipasi kepadatan. Gerbang Tol Cikarang Utara sebagai salah satu gerbang yang memiliki tingkat kepadatan tinggi akan ditambahkan sekitar tujuh hingga delapan gardu tambahan. Sistem contra flow, kata dia, kemungkinan akan diterapkan di Tol Cikarang Utama. "Gebang tol biasanya hanya 13 nanti akan ditambah maksimal 20-21 gardu, sedangkan contra flow juga kemungkinan akan dilakukan dari Cikarang Utama hingga KM 21-KM 23 tapi lihat situasi dan kondisi nanti," kata Cece kepada Republika.co.id Selasa (29/8).
Untuk arus balik nanti, PT Jasa Marga juga telah mempersiapkan gardu tambahan, dan dapat diterapkan sesuai kebutuhan. Sistem contra flow kemungkinan akan diterapkan pada KM 21-KM 23 Tol Cikarang Utama, tetapi masih kondisional.
Untuk menghadapi lonjakan kendaraan pada hari raya Idul Adha, Cece menghimbau agar pengendara dapat berhati-hati dan mempersiapkan dengan matang kondisi kendaraan. Titik yang perlu diperhatikan, kata dia salah satunya adalah simpang susun Cikunir. Pengendara juga dihimbau tidak memaksakan diri untuk masuk di rest area yang telah penuh.
Seluruh pekerjaan seperti pembangunan jalur Light rail Transit (LRT), Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC), dan Jakarta-Cikampek Elevated akan dihentikan sementara mulai dari 31 Agustus hingga 3 September. Hal ini dilakukan untuk menambah kapasitas jalan agar pengguna dapat nyaman dalam bepergian atau mudik.
Puncak arus balik, kata Cece diprediksikan akan terjadi pada Ahad 3 September nanti dengan volume kendaraan sekitar 92 ribu. Namun dia meyakini tidak akan terjadi masalah besar karena akan diperlakukannya gardu tambahan, dan pembatasan angkutan barang.
"Akan meningkat sekitar 20 persen dari lalu lintas hari biasa yang berkisar 60 ribu kendaraan. Kalau dibandingkan dengan Idul Fitri, volume kendaraan di idul adha masih berada di bawah," kata dia.