Rabu 23 Aug 2017 21:12 WIB

Legislator PAN: Pembangunan Gedung Baru DPR Menyakitkan Rakyat

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Bayu Hermawan
Sekretaris Jenderal fraksi PAN Yandri Susanto (kiri)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Sekretaris Jenderal fraksi PAN Yandri Susanto (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi II DPR-RI Fraksi PAN Yandri Susanto mengatakan, rencana pembangunan gedung baru akan menyakiti hati rakyat. Oleh karena itu, Yandri menegaskan Partai Amanat Nasional (PAN) menolak rencana pembangunan tersebut.

"Ya tolak, karena enggak cocok kan, tidak sesuai dengan situasi aspirasi masyarakat, menyakit rakyat, jadi kurang pas lah," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (23/8).

Menurut Yandri, saat ini gedung baru DPR RI tidak menjadi prioritas pembangunan. Karena, menurut dia, gedung yang saat ini digunakan masih bisa dikatakan layak. Memperbaiki gedung saat ini akan menghemat uang negara sangat bsnyak ketimbang harus membuat yang baru.

"Apa perlu gedung baru itu? Dibenerin gedung ya ada sekarang itu cukup lah. Mungkin kalau mau ini (perbaikan) tambah lift, lift kan sering jatuh, mungkin ganti lift, kamar mandinya dibenerin, gitu lho," katanya lagi.

DPR Dapil Banten II tersebut juga mengatakan, walaupun anggaran dana gedung baru sudah dianggarkan, akan tetapi bisa saja dilakukan pembatalan. Hal tersebut bisa dilakukan jika fraksi-fraksi lain ikut menyuarakan aspirasi rakyat menolak pembangunan gedung baru tersebut.

PAN sendiri, lanjut dia, sudah melakukan langkah-langkah audiensi pada para pimpinan DPR agar membatalkan rencana pembangunan gedung DPR yang baru. Selain itu, Yandri menegaskan akan menyampaikan penolakan tersebut psda media dan masyarakat.

"Ya kan bisa dibatalkan, uangnya bisa dikembalikan ke negara," ucapnya.

Yandri menjelaskan, ada beberapa pertimbangan yang membuat PAN menolak dengan tegas pembangunan gedung baru tersebut. Selain dirasa gedung saat ini masih memadai, gedung baru dirasa tidak memiliki relevansi terhadap kinerja anggota DPR.

"Belum lah (gedung baru). Ya kan negara katanya lagi sulit, ekonomi lagi melemah, utang lagi banyak, rakyat masih banyak yang susah. Nggak ada relevansinya gedung baru dan anggota DPR rajin itu, belum ada relevansinya. Kalau mau rajin ya rajin aja, nggak perlu ada syarat gedung baru," jelasnya.

Senada dengan Yandri, Anggota DPR RI Fraksi PKS, Mardani Ali berpendapat pembangunan gedung baru DPR RI belum menjadi prioritas saat ini. Selain gedung lama yang masih layak, keuangan negara menjadi pertimbangan utama PKS menolak pembangunan tersebut.

"PKS sangat memperhatikan kondisi keuangan negara," ucapnya saat dihubungi melalui pesan singkat.

Namun, Mardani mengatakan, apabila anggaran sudah disetujui, harus dipastikan gedung baru tersebut bisa melahirkan kualitas pelayanan pada masyarakat fan produktivitas legislasi semakin membaik.

PKS juga melakukan langkah yang sama untuk penolakan tersebut. Mardani menegaskan sudah memberikan penyampaian pada publik untuk menolak pembangunan gedung baru yang dinilai memberatkan anggaran negara.

"Kita sampaikan ke publik," katanya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement