Senin 21 Aug 2017 13:35 WIB

JK Minta Diaspora tak Tiru Partai Politik

Diaspora Indonesia
Foto: VOA
Diaspora Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta seluruh anggota Indonesian Diaspora Network (IDN) untuk bersatu alih-alih meniru tren partai politik di Indonesia yang sering membuat pengurus tandingan.

"Jangan tiru partai di Indonesia, Anda harus menjadi contoh, yang soal Anda mengambil contoh partai di Indonesia, yang penting pecah, semua ingin jadi pemimpin, karena disamping membingungkan Anda punya anggota, kita juga bingung," kata JK dalam pembukaan "Indonesian Diaspora Global Summit" di Jakarta, Senin (21/8).

Pernyataan tersebut disampaikan Wapres untuk mengomentari perselisihan penyelenggaraan kongres diaspora ke-4 yang disepakati setiap Agustus, namun pada awal Juli 2017 lalu pihak lain telah menyelenggarakannya dengan memanfaatkan momentum kehadiran Presiden AS ke-44 Barack Obama ke Indonesia.

Sebelumnya, Wapres RI mengaku sempat ragu-ragu untuk hadir membuka Indonesian Diaspora Global Summit karena adanya acara serupa di bulan Juli.

"Karena ini penting, saya sering bergulat dalam bidang ini, jangan membingungkan masyarakat, saya sendiri bingung, baru-baru ini ada kongres diaspora, kok ini adalagi kongres, yang mana yang bener 'kan?" ucap Wapres.

Wapres menggarisbawahi pentingnya persatuan di antara para diaspora Indonesia jika ingin berkontribusi untuk kemajuan Bangsa Indonesia.

"Kalau membingungkan bagaimana bikin sinergi, tentu harapan kita persatuanlah yang membesarkan kita semua," ujarnya.

Oleh karena itu, secara khusus Wapres meminta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut hadir dalam acara itu untuk menyelesaikan persoalan IDN tersebut.

"Biar Menlu selesaikan dulu, kalau Menlu tidak sanggup, nah biar saya yang ikut serta nanti kita bawa ke Malino biar aman," ujar JK yang disambut tawa hadirin.

Indonesian Diaspora Global Summit diselenggarakan di Hotel JS Luwansa Jakarta, 21-22 Agustus 2017, yang mengangkat tiga topik utama, yakni pendidikan dan kesehatan untuk Papua dan Papua Barat, kontribusi dari diaspora untuk penghematan energi dengan teknologi mutakhir dan perlindungan Diaspora Indonesia global.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement