REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo mengusulkan nama Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menjadi Universitas BJ Habibie ke Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek-Dikti). "Menristek-dikti sudah menginstruksikan untuk menindaklanjuti perubahan nama UNG menjadi Universitas BJ Habibie. Pak menteri juga meminta agar proses ini bisa dilakukan segera," kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat didampingi Sekda Gorontalo Winarno Monoarfa usai menemui Menristek-dikti di Jakarta, Rabu (16/8).
Gubernur menambahkan, terkait dengan pembangunan penambahan gedung kampus baru yang terletak di Kabupaten Bone Bolango, keluarga BJ Habibie akan memberikan hibah¿ tanah seluas 50 hektare, tepatnya di desa Moutong, Kecamatan Tilongkabila. Pihaknya berharap dengan adanya penambahan gedung fakultas baru dan juga nama baru, diharapkan membawa dampak yang positif, terutama bagi dosen dan mahasiswa di Gorontalo dan bisa membuka peluang kerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri.
"Semua potensi peluang kerja sama, terutama di sektor pendidikan, respon saya sangat tinggi. Mengingat pendidikan menjadi progam utama pemerintah provinsi, karena daerah ini tidak punya Sumber Daya Alam untuk dikelola," ujarnya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olahraga Provinsi Gorontalo Yahya Ichsan yang ikut dalam rombongan gubernur dalam pertemuan tersebut menjelaskan, Menristek-dikti sudah menginstruksikan untuk menindaklanjuti sambil menunggu pihak rektorat UNG untuk melaksanakan sidang terkait usulan perubahan nama kampus. "Menristek pun memerintahkan agar menghubungi salah satu dirjennya untuk membahas hak itu, agar memperlancar pembahasan serta keperluan administrasi selanjutnya," kata Yahya Ichsan.
Wacana perubahan nama UNG menjadi Universitas BJ Habibie sudah ada sejak 2014 dan saat ini kembali ditindaklanjuti melalui pertemuan bersama Menristek-dikti.