REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang ajang Asean Armies Rifle Meet (AARM-27), di Singapura pada November 2017, tim nasional (timnas) Penembak dari TNI AD mendapatkan bekal pelatihan cara berpikir suprarasional oleh Raden Ridwan Hasan Saputra di Lapangan Tembak ksatria Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Sabtu (12/8).
Pada pelatihan yang berlangsung selama dua jam itu, puluhan anggota kontingen AARM-27 diajak untuk memperbesar tabungan jiwa dalam setiap aktifitasnya, khususnya dalam persiapan AARM-27. Diharapkan dalam kompetisi mendatang, tim tersebut dapat memberikan hasil terbaik bagi bangsa dan negara.
Pascapelatihan suprarasional, Komandan Latihan AARM, Mayor Inf Nur Wahyudi, S.E., M.I.Pol, menyatakan acara semacam ini luar biasa dan sangat bermanfaat. Tak lupa, perwira TNI ini bersyukur kontingen penembak Indonesia mendapat ilmu tersebut untuk menguatkan mental sebelum kompetisi.
"Banyak pengetahuan baru dari pelatihan ini. Sebagai peserta kompetisi, kami menyadari, ternyata bukan hanya masalah usaha teknis saja yang harus dilakukan dalam meraih kemenangan, tetapi juga harus ada usaha nonteknis yang dijalankan bersama. Selain latihan, ada komitmen dalam hal memperbanyak ibadah dan amal kebaikan agar meningkatkan tabungan jiwa serta menuai hasil terbaik," kata Nur Wahyudi.
Pada kesempatan yang sama, salah satu peserta, Lettu Inf Safrin Sihombing mengaku bersyukur bersama tim bisa hadir. "Ada banyak ilmu yang saya terima. Selain ilmu berpikir supra rasional, kita pun dimotivasi kembali agar memiliki sikap ikhlas dalam melakukan aktifitas, dan selalu berharap mendapatkan ridho dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujar Safrin Sihombing.
Ridwan selaku motivator suprarasional, menyatakan bersyukur dan bangga karena bisa berbagi ilmu kepada para penembak terbaik TNI AD yang menjadi kontingen AARM-27. Selain itu, Ridwan memaparkan tabungan jiwa merupakan hal sangat penting yang mempengaruhi kesuksesan hidup.
"Ketika tabungan jiwa anggota AARM ini besar, manfaatnya bukan hanya pada saat lomba AARM saja, tetapi juga pada saat setelah lomba AARM, adapun bentuk manfaatnya dapat berupa apa saja dalam bentuk rezeki yang tidak disangka-sangka," ucap Ridwan.
Ridwan juga berharap para anggota kontingen AARM meningkatkan ibadah selama karantina dan juga setelah lomba menembak di Singapura. "Sehingga tabungan jiwa yang dimiliki akan terus bertambah, efek dari hal tersebut Insya Allah kesuksesan hidup akan terus diraih," tutup Ridwan.