Sabtu 20 May 2023 13:10 WIB

Ratusan Guru Yayasan Teratai Putih Global Dibekali Pelatihan Suprarasional

Ridwan Hasan berharap guru memahami cara berpikir suprarasional

Sebanyak 600 guru Yayasan Teratai Putih Global Bekasi mengikuti Pelatihan Suprarasional. Program yang diselenggarakan sebanyak tiga batch ini menghadirkan inspirator suprarasional, Dr. Raden Ridwan Hasan Saputra, M.Si.
Foto: Dok KPM
Sebanyak 600 guru Yayasan Teratai Putih Global Bekasi mengikuti Pelatihan Suprarasional. Program yang diselenggarakan sebanyak tiga batch ini menghadirkan inspirator suprarasional, Dr. Raden Ridwan Hasan Saputra, M.Si.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sebanyak 600 guru Yayasan Teratai Putih Global Bekasi mengikuti Pelatihan Suprarasional. Program yang diselenggarakan sebanyak tiga batch ini menghadirkan inspirator suprarasional, Dr. Raden Ridwan Hasan Saputra, M.Si.

Program pembinaan rutin secara ilmu suprarasional merupakan upaya Yayasan Teratai Putih Global Bekasi dalam pengembangan kapasitas dan pendampingan bagi para pendidik. 

“Tujuan dari program ini adalah meningkatkan kinerja sebagai bentuk ibadah, membentuk generasi suprarasional, dan menjadikan guru hebat, sejahtera, dan banyak karya,” kata Doddy Matin Zulfadhli, General Manager Yayasan Teratai Putih Global.

Dalam program ini, para peserta dibekali materi suprarasional dengan tema yang berbeda, di antaranya,  Guru “Menjadi Guru Hebat, Sejahtera, dan Banyak Karya” pada 14 Maret 2023. Selain itu, Guru Parenting “Membentuk Generasi Suprarasional di bulan Ramadan” pada 30 Maret 2023, dan Guru Suprarasional dengan tema “Meningkatkan Kinerja Sebagai Bentuk Ibadah” yang telah digelar pada 9 Mei 2023. 

Pada kesempatan ini, Inspirator Suprarasional, Raden Ridwan Hasan Saputra memotivasi para peserta pelatihan untuk selalu bekerja dengan tulus dan ikhlas, bekerja keras, serta berniat hanya untuk mengharapkan ridho Allah SWT.

“Yang saya harapkan setelah guru memahami cara berpikir Suprarasional, saya ingin guru ketika mengajar niatnya untuk mencari ridho Allah, bukan mencari nafkah atau mencari uang. Dengan ridho Allah InsyaAllah nanti wadah rezekinya akan bertambah besar seiring guru tersebut selalu meningkatkan wawasan ilmu pengetahuannya,  kemudian rajin ibadahnya dan juga mengajarnya pun dengan ikhlas maka rezekinya bertambah, Ketika rezekinya bertambah InsyaAllah kesejahteraan akan didapatkan,” Kata Ridwan. 

Ridwan menambahkan bahwa selama ini banyak guru yang orientasinya pada sesuatu yang sifatnya materiel atau uang/gaji sehingga lupa akan Allah jadi hidupnya biasa-biasa saja tidak istimewa. 

“Cara berpikir suprarasional akan membuat kita menjadi dekat kepada Allah dan memberi manfaat, menolong orang lain. Ketika kita bekerja untuk menolong orang lain InsyaAllah, Allah yang akan jadi penolong kita. Mudah-mudahan ini bisa dipahami dan ini bisa mensejahterakan banyak guru tanpa mungkin merubah gajinya karena rezekinya yang bertambah,” ujarnya. 

Peraih Tokoh Perubahan Republika Tahun 2013 ini pun berpesan kepada peserta agar selalu mengingat dan melibatkan Allah SWT dalam setiap aktivitas, terlebih soal rezeki. “Ingat gaji dengan rezeki itu sesuatu yang berbeda. Gaji mungkin didapat dari sekolah tapi rezeki didapat dari Allah dan kita akan mendapatkan rezeki yang besar ketika kita dekat kepada Allah dan memberi manfaat kepada orang lain, tutupnya. 

Para guru yang hadir mengaku antusias, seru, khidmat, pembawaan pemateri sangat santai dengan selera humor yang sangat tinggi, peserta menyimak materi dari awal sampai akhir. Selain itu, peserta pun ikut memberikan kesan dan pesannya. 

Salah satunya Wawan Kuswandi, S.Pd, Kepala Sekolah SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi, yang menyampaikan pentingnya manfaat program ini. Ia menyadari bahwa kehidupan tidak harus semata-mata soal morel dan material. 

“Alhamdulillah udah yang ke-3 kali saya mengikuti seminar berpikir Suprarasional dan apa yang kita dapat dari seminar tersebut salah satunya bahwa kehidupan kita tidak semata-mata tentang fisik tentang akal tapi bagaimana kita melibatkan Allah dalam setiap aktivitas kita termasuk juga dalam mendidik ketika kita melibatkan Allah di dalamnya tunggu balasan Allah yang pasti akan sangat luar biasa,” ujarnya. 

Sedangkan Kepala Sekolah SMK Teratai Putih Global 2 Bekasi, Kusnadi, S.Pd., mengatakan dampak dari mengikuti pelatihan suprarasional ini menjadi lebih memiliki pandangan lain soal wadah rezeki. 

“Sungguh luar biasa hari ini kita telah menerima ilmu baru kita baru tahu bahwa ternyata yang harus diperbanyak diperlebar dan dipertinggi adalah wadah rezeki itu dengan mengasah hati mengasah fisik dan juga menguasai ilmu,” kata Kusnadi.

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta pun menyambut positif dan mengaku termotivasi, salah satunya yang diungkapkan Syakirman Qusyaeri SPd. “Kegiatan seminar suprarasional yang inspiratif banget khususnya bagi kami kami di SMK teratai putih Global 3 Bekasi intinya bagaimana kita dalam aktivitas sehari-hari lebih mengedepankan Bersandar kepada habluminallah Jadi bagaimana sebuah kegiatan yang menonjol Satukan kepada Allah Yang intinya bagaimana ketika itu sudah kita lakukan sudah kita laksanakan Insya Allah hal-hal lainnya akan kita dapatkan,” ungkap Kepala SMK Teratai Putih Global 3 Bekasi ini. 

Selain itu, bagi Drs. Tatang Apendi, M.A., Pelatihan suprarasional memiliki banyak manfaat untuk menambah ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. “Karena disitu ada gabungan dari akal panca indera dan hati yang sangat tersentuh,” ujar Kepala SMK Teratai Putih Global 4 Bekasi.

Hal berbeda diungkapkan kepala sekolah SMK teratai putih Jakarta yang menyebut pelatihan suprarasional menjadi kekuatan baru bagi para guru dalam mengajar.”Metode ini akan mendapat kekuatan guru-guru untuk membimbing membina anak-anaknya dengan secara ikhlas. Baik itu dalam mengajar siswanya secara gamblang. Terima kasih kepada Yayasan Teratai Putih Global yang telah memfasilitasi guru-guru kami dalam menambah ilmu ini semoga bermanfaat untuk kita semuanya,” tutur Dodi Supriyadi SPd.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement