REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL — Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya menarik wisatawan mancanegara melalui objek wisata yang masuk dalam geosite UNESCO global geopark Gunungsewu. Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Hary Sukmono di Gunung Kidul, Sabtu (12/8), mengatakan, pihaknya berusaha menarik kunjungan wisatawan asing untuk datang ke Gunung Kidul melalui objek wisata yang masuk jaringan global geopark.
"Kami melalui Gunungsewu yang merupakan objek wisata situs warisan dunia anggota geopark UNESCO diharapkan menarik wisatawan mancanegara (wisman) ke Gunung Kidul," kata dia, berharap.
Geosite yang di Gunung Kidul ada 13, yakni meliputi Pantai Baron-Kukup-Krakal, Hutan Wanagama, Hutan Turunan, Gua Ngingrong, Gua Jlamprong, Air Terjun Bleberan, Lembah Bengawan Solo Purba. Selain itu, Pantai Siung-Wediombo, Luweng Goa Jomblang, Luweng Kali Suci, Endapan laut Miosen Awal (Formasi Sambipitu), dan Gunungapi Miosen Awal (Formasi Nglanggran).
Tiga geoside yang ada di Gunung Kidul saat ini ada beberapa yang menjadi terkenal, seperti di Gua Pindul dan Gunung Purba Nglanggeran. Dia mengatakan dengan sudah masuk ke UNESCO diharapkan bisa ikut mempromosikan wisata yang ada. "UNECO global geopark taraf internasional, berarti sudah standar internasional diharapkan lebih banyak lagi," kata Hary.
Ia mengakui saat ini belum ada data resmi mengenai jumlah wisatawan asing yang datang. "Kami masih mencari model membedakan wisatawan asing dan wisatawan lokal," katanya.
Bupati Gunung Kidul Badingah mengatakan, Pemkab Gunung Kidul berupaya mewujudkan misi mewujudkan Gunung Kidul tujuan pariwisata yang terkemuka dan berbudaya. "Kami terus berbenah agar kunjungan pariwisata meningkat, dan secara langsung memiliki efek ganda untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.