REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG SELOR -- Sedikitnya 120 calon penumpang Maskapai Lion Air yang ditinggalkan terbang secara sepihak, melakukan aksi unjuk rasa di ruang keberangkatan Bandara Internasional Juwata Tarakan, Kalimantan Utara. Massa calon penumpang Lion Air itu melakukan pemblokiran di customer service Lion Air pada Jumat (11/8) pagi sekitar pukul 07.45 WITA.
Pemblokiran dilakukan oleh sekitar 120 orang calon penumpang yang seharusnya berangkat pada 06.00 WITA. Namun para penumpang ini ditinggalkan pesawat.
ke-120 calon penumpang tertinggal itu harusnya ikut pesawat dengan nomor penerbangan JT673 tujuan Balikpapan, Jakarta, Surabaya, Bandung dan Semarang. Permasalahan itu kabarnya akibat sistem check in Lion Air di bandara lagi down sehingga dilakukan secara manual dan memerlukan waktu yang lama.
Salah seorang petugas bandara menduga kurangnya koordinasi antara manajer dengan pilot sehingga pilot tidak mau menunggu calon penumpang yang lagi proses check in. Akibatnya, hanya 86 orang penumpang yang sempat terbang.
Pihak Lion sampai dengan saat ini masih belum bisa memberikan jawaban untuk penyelesaiannya. Beberapa calon penumpang marah karena tidak ada info dari Lion. Bahkan, beberapa mengaku rugi waktu, tenaga dan biaya, karena harus mengejar bisnis, kursus serta panggilan kerja di Balikpapan dan kota lain.