Selasa 08 Aug 2017 21:26 WIB

Rencana Pelarangan Motor Dinilai tak Efektif Atasi Kemacetan

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Karta Raharja Ucu
Pengendara sepeda motor.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Pengendara sepeda motor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengatakan rencana perluasan pelarangan sepeda motor di Bundaran HI hingga Bundaran Senayan tidak efektif dalam mengatasi kemacetan. Hanya saja, rencana perluasan pelarangan sepeda motor tersebut hanya efektif mengatasi kesemerawutan.

"(Semerawut karena) motor ambil (jalur) kanan-kiri, kan bikin pengendara mobil pusing. Kalau kemacetan, selama mobilnya masih dominan, tetap (macet)," ujar Dharmaningtyas di Hotel Bidakara, Selasa (8/8).

Selain itu, Dharmaningtyas mengatakan jalan alternatif lainnya akan semerawut karena perluasan rencana pelarangan sepeda motor ini. "Yang mau karena Sudirman-Thamrin itu kan jalan nasional, bukan untuk mengatasi kemacetan tapi bagaimana penertiban Jalan Sudirman-Thamrin sebagai muka jalan kota Jakarta itu bebas dari kendaraan bermotor," katanya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Bambang Prihartono meminta pihaknya dan Dishub Pemprov DKI Jakarta mempersiapkan diri hingga September terkait rencana pelarangan sepeda motor dari Bundaran HI hingga Bundaran Senayan. Bambang mengatakan pelarangan sepeda motor melintas bukanlah pilih kasih.

"Ini bukan pilih kasih, harus ada hitungannya akibat kecelakaan dampaknya luar biasa. Belum masalah kemacetannya dihitung secara akademis. Supaya jelas, tidak hanya tidak boleh," kata Bambang di lokasi yang sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement