Jumat 04 Aug 2017 16:55 WIB

Banyumas Optimistis Target Imunisasi Campak-Rubella Tercapai

Petugas kesehatan memberikan suntikan imunisasi Measleas Rubela (MR) kepada sejumlah siswa-siswi (ilustrasi)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Petugas kesehatan memberikan suntikan imunisasi Measleas Rubela (MR) kepada sejumlah siswa-siswi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas, Jawa Tengah, optimistis target sasaran imunisasi campak dan rubella di kabupaten itu dapat tercapai minimal 95 persen. "Target sasaran imunisasi campak dan rubella di Kabupaten Banyumas sebanyak 404.179 anak usia sembilan bulan hingga 15 tahun. Kami berusaha mencapai target minimal 95 persennya dan Insya Allah bisa," kata Kepala Dinkes Banyumas Sadiyanto di Purwokerto Kabupaten Banyumas, Jumat (4/8).

Ia mengatakan berdasarkan evaluasi hingga hari keempat pelaksanaan imunisasi campak dan rubella, kegiatan tersebut berjalan lancar tanpa adanya kendala berupa penolakan dari sekolah atau orang tua siswa. Dia mengakui saat pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) 2016, sempat terjadi penolakan di Kecamatan Sumpiuh.

Akan tetapi setelah dilakukan pendekatan, warga yang sempat menolak anaknya diimunisasi polio akhirnya bersedia mengikutinya sehingga PIN 2016 dapat berjalan sesuai harapan. "Sampai hari ini, imunisasi campak dan rubella masih dilaksanakan di sekolah-sekolah, alhamdulillah lancar," tegasnya.

Lebih lanjut, Sadiyanto mengatakan kampanye imunisasi campak dan rubella yang dilaksanakan selama dua bulan itu dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama pada Agustus ditujukan untuk anak-anak sekolah dengan mendatangi sekolah-sekolah dan tahap kedua pada bulan September digelar di puskesmas dan posyandu untuk anak-anak yang belum sekolah maupun putus sekolah.

Menurut dia, pelaksanaan kampanye imunisasi campak dan rubella berbeda dengan imunisasi polio yang dilaksanakan saat PIN 2016. "Kalau imunisasi polio diberikan dengan cara diteteskan sehingga kader posyandu bisa melaksanakannya, namun kalau imunisasi campak dan rubella diberikan melalui suntikan sehingga harus dilakukan oleh perawat atau dokter," katanya.

Ia mengatakan kampanye imunisasi campak dan rubella itu digelar dalam rangka menuju Indonesia Bebas dari Campak dan Rubella pada tahun 2020 sesuai dengan target Kementerian Kesehatan. Oleh karena itu, dia mengharapkan warga yang memiliki anak berusia sembilan bulan hingga 15 tahun agar mengikutsertakan mereka dalam kampanye imunisasi campak dan rubella agar memiliki kekebalan tubuh sehingga terbebas dari penyakit tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement