REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Potensi pariwisata Syariah di Aceh perlu untuk lebih dioptimalkan terutama mengingat pertumbuhan sektor wisata halal secara global diperkirakan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
"Sangat disayangkan Aceh yang memiliki keindahan dan kekayaan alam yang luar biasa belum mampu menunjukan eksistensi pariwisata syariahnya," kata Anggota Komisi X DPR Arzetty Bilbina dalam rilis, Jumat.
Menurut dia, bila dilihat dari potensi dan fasilitas serta destinasi pariwisata yang ada, Aceh dinilai memang memiliki potensi wisata syariah yang cukup memadai dibandingkan dengan daerah lainnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu termasuk bagian dari Tim Komisi X DPR RI yang melakukan kunjungan kerja ke Aceh, beberapa waktu lalu.
Ia juga berpendapat bahwa sejumlah negara seperti Malaysia hingga Jepang sudah lebih dahulu dalam menerapkan konsep pariwisata berbasis syariah.
"Padahal wisata syariah atau wisata religi merupakan ciri khas yang jarang daerah lain miliki," kata Arzetty.
Arzetty juga mengemukakan bahwa dalam pengembangan pariwisata syariah, industri kreatif dapat memberikan ide terkait pelaksanaan perencanaan, publikasi, program, dan destinasi wisata yang ada sehingga menambah nilai jual pariwisata syariah.
Sebagaimana diwartakan, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengharapkan dukungan Komisi X DPR RI untuk mengembangkan pariwisata di ibu kota Provinsi Aceh.
"Kami mengharapkan dukungan Komisi X DPR RI yang mitra kerjanya Kementerian Pariwisata untuk mendukung pengembangan kepariwisataan di Banda Aceh," kata Aminullah Usman di Banda Aceh, Selasa (1/8).