REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan pemasangan dia dengan Politikus PKS Ahmad Syaiku dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat sudah mencapai 99 persen. Namun, keputusan itu masih berubah.
Demiz, sapaan akrabnya, menyampaikan kemungkinan ini setelah adanya pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden PKS Sohibul Iman. "Kalau kemarin Pak Sohibul Iman bilang 95 persen, setelah saya ketemu dengan Pak Prabowo dan Presiden PKS, 99 persen sementara dengan Ustad Syaiku," kata Deddy usai menghadiri pembukaan Pameran dan Kompetisi Filateli Dunia di Trans Convention Center, Bandung, Kamis (3/8).
Ia menuturkan kesepakatan ini belum keputusan resmi, meski sudah ada pertemuan antara pimpinan partai yang membahas kemungkinan tersebut. Ia menambahkan keputusan politik masih bersifat dinamis.
Keputusan ini belum resmi hingga ditetapkannya dalam SK dan didaftarkan di KPU. Keputusan pengusungan yang akan didaftarkan ke KPU juga masih menyesuaikan dengan partai politik lain yang berminat bergabung.
"Yang 1 persen bisa berubah. Saat ini, 99 persen. Ini juga masih membuka kemungkinan dengan partai koalisi lainnya yang bisa bergabung dengan Gerindra dan PKS," ujar Demiz.
Dia berharap pengusungan dirinya segera diresmikan agar bisa mendapat kepastian. Menurut dia, deklarasi juga menjadi penting kalau memang ada partai yang ingin bergabung.
"Ini kan belum deklarasi tiba-tiba saya pun bisa nggak ada. Saya minta secepatnya (deklarasi) supaya jelas. Jadi, kalau ada yang mau koalisi bisa lebih jelas posisinya," kata dia.
Pada kesempatan itu, Demiz mengaku nama Syaiku memang bukan pilihannya melainkan penawaran partai. Namun, ia merasa tidak ada masalah dipasangkan dengan siapapun. Asalkan, dia menyatakan, bisa sepandangan dan sepakat visi dan misi membangun Jawa Barat.
"Pertama, bisa berkomunkasi dengan baik dengan masyarakat, dengan politikus. Kedua, yang penting jangan membebani dengan masalahnya. Tapi saya kira nggak ada masalah," kata dia.
Ia juga tidak mempermasalahkan beberapa pandangan yang menganggap berpasangan dengan Syaiku berpotensi menurunkan kekuatannya berlaga dalam Pilgub Jawa Barat 2018.