Kamis 03 Aug 2017 08:04 WIB

Haji Lulung Minta Pengendara Motor tak Melintas di Trotoar

Rep: Noer Qomariah Kusumawardha/ Red: Qommarria Rostanti
Pejalan kaki terkepung sepeda-sepeda motor yang melewati trotoar di Jalan Lada, Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Selasa (21/2). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Pejalan kaki terkepung sepeda-sepeda motor yang melewati trotoar di Jalan Lada, Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Selasa (21/2). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana (Lulung), mengatakan bulan patuh trotoar sebagai kampanye akbar untuk membangun kesadaran masyarakat, khususnya pengendara motor. Dia berharap tidak ada lagi pengendara motor yang melanggar dengan melintasi trotoar.

"Harus dijaga ketertibannya. Tidak boleh ada lagi yang langgar," ujar Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (2/8).

Pria yang sering disapa Haji Lulung ini menyebut tokoh-tokoh masyarakat dari tingkat RW hingga kelurahan harus berkoordinasi dengan baik. Tidak hanya bagi pengendara kendaraan, Lulung pun meminta trotoar tidak dipakai untuk berjualan pada malam hari.

"Ini harus kerja sama. Jangan kemudian pengurus RW-nya menggunakan trotoar untuk memasukkan pedagang. Mari kita sadar " kata dia.

Dia mengatakan beberapa kawasan yang trotoar digunakan untuk berjualan yakni Jatinegara, Tanah Abang, dan Senen. Menurut Lulung ada solusi agar trotoar di Tanah Abang tidak disalahgunakan, yakni dengan menutupnya setiap Senin dan Kamis. "Di jalan trotoar, di jalan tumpah, ditutup. Yang khusus Jatibaru itu ditutup. Toh nggak ada jalan juga di situ. Ditutup sampai pertigaan mau ke Petamburan jadi satu jalur saja Kalibaru dari Jatibaru, tapi dari Petamburan mutar ke Petamburan lagi dibuka (jalannya)" jelas Lulung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement