REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KPK siap menemani tim Kepolisian baik dari Polda Metro Jaya maupun Mabes Polri untuk memeriksa penyidik KPK Novel Baswedan di Singapura. "Mulai sekarang biar jelas bahwa tim KPK tiap saat siap untuk menemani teman-teman dari Polda untuk pergi memeriksa Mas Novel di Singapura, kami sudah sampaikan itu sejak lama," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Jakarta, Selasa (1/8).
Hal itu disampaikan Laode karena pada Senin (1/8) Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, bahwa polisi masih menunggu KPK untuk dapat melakukan pemeriksaan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan di Singapura.
"Sampai hari ini informasi dari KPK untuk keberangkatan ke Singapura mendampingi di Siangapura belum kami terima dan mungkin dalam beberapa hari ke depan dalam minggu ini kami akan melakukan pembicaraan dengan komisoner KPK untuk membahas langkah-langkah ini baik pemeriksaan untuk mendengar keterangan Novel secara detail di Singapura maupun tim penyeldik dari KPK yang bergabung dengan Polri untuk memverifikasi teknis hal-hal yang sudah dikerjakan oleh polisi," kata Tito pada Senin (31/7).
"Kami sudah siap dari awal kalau tim Polda mau pergi ke sana untuk mem-BAP Novel dan kawan-kawan kami siap. Kami siap menemani beliau-beliau," ungkap Laode.
Laode pun berharap, agar kepolisian segera menangkap pelaku penyerangan Novel sesuai instruksi Presiden Joko Widodo. "Itu instruksi yang sudah ke berapa kali dari Presiden (Joko Widodo), KPK dan mas Novel dan keluarganya sangat menghargai dan mudah-mudahan setelah ini penyerang Novel bisa segera ditangkap, untuk juga menghilangkan salah sangka yang berkembang liar, jadi lebih cepat lebih baik lagi," ucap Laode.
Saat ini menurut Laode, Novel sedang menjalani berobat jalan di Singapura. "Sekarang (Novel) rawat jalan tapi harus setiap beberapa saat ke rumah sakit sehingga belum bisa pulang ke Indonesia karena tujuan rawat jalan itu supaya mudah-mudahan darah mengalir ke kornea mata kiri yang rusak itu supaya bisa sembuh lebih cepat. Kalau itu tidak menolong nanti akan ada tindakan operasi di mata kiri Mas Novel. Mohon doanya," ungkap Laode.
Pada Senin. Kapolri juga menunjukkan sketsa terbaru pelaku penyerangan Novel Baswedan yaitu pria dengan ciri-ciri tingginya sekitar 167-170 cm, berkulit agak hitam, rambut kriting dan badan cukup ramping.
Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor di dekat rumahnya pada 11 April 2017 seusai Sholat Subuh di masjid Al-Ihsan dekat rumahnya. Mata Novel pun mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapore National Eye Centre (SNEC) sejak 12 April 2017