REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Agus Hermanto menanggapi pernyataan Direktur Program SMRC, Sirajudin Abbas, bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah memberi rekomendasi agar Prabowo Subianto dipecat dari dinas militer. Agus menegaskan informasi yang disampaikan Sirajudin tersebut tidak valid, dan diragukan keabsahannya.
"Itu kabar tidak valid. Silahkan ditelusur kembali karena sepengetahuan saya tidak pernah terjadi. Kapan itu, waktu SBY masih menjaga presiden?," tegas Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI itu, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (1/8).
Agus menambahkan, ketika Prabowo masih berkarier di militer, SBY belum menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Maka dari itu, Agus meminta kepada pemberi informasi tersebut untuk mengklarifikasi. Agus memastikan tidak ada permasalahan antara SBY dengan Prabowo.
Salah satu bukti bahwa kabar tersebut tidak benar adalah adanya pertemuan antara SBY dengan Prabowo beberapa waktu lalu. Bahkan, menurut Agus pertemuan petinggi Partai Demokrat dan Gerindra itu berlangsung hangat dan tidak ada rasa canggung.
"Situasi pertemuan itu membuktikan bahwa keduanya tidak ada masalah," tutur Agus.
Sebelumnya, Sirajudin menyampaikan SBY tidak akan mendukung Prabowo sebagai Capres pada Pilpres 2019 mendatang. Itu dikarenakan, SBY merupakan salah satu jenderal yang ikut menandatangani surat Dewan Kehormatan Perwira yang memecat Prabowo dari militer.
"SBY salah satu jenderal yang merekomendasikan Prabowo dipecat. Jadi tidak mungkin dia memberikan dukungan kepada orang yang pernah dipecatnya," terang Sirajudin, beberapa waktu lalu.