Jumat 28 Jul 2017 14:36 WIB

PAN dan PKS Disarankan Segera Tentukan Sikap

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ilham Tirta
Prabowo dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: EPA/ Bagus Indahono
Prabowo dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) Indonesia, Arif Susanto menyarankan PAN dan PKS melakukan positioning yang jelas dan tepat setelah pertemuan SBY-Prabowo. Menurutnya, sikap yang jelas akan sangat menentukan eksistensi partai hingga Pilpres 2019.

"Sebelum Pemilu 2019 mendekat, mereka (PAN dan PKS) harus segera melakukan positioning yang jelas sekaligus tepat. Pilihan itu akan berpengaruh bukan sekadar terhadap eksistensi mereka hingga 2019, namun juga dalam masa lebih panjang, menimbang parliamentary threshold yang cukup besar," kata Arif saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (28/7).

Arif menilai, PAN dan PKS sejauh ini masih cenderung menunggu dan melihat situasi politik yang ada, kendati mulai lebih agresif. Menurutnya, ambiguitas tersebut tidak mungkin dipertahankan terus, mengingat pertarungan politik semakin menguat.

Pertarungan politik yang dimaksud adalah antara partai-partai pendukung pemerintah dengan Gerindra yang mulai mencari dukungan lewat pertemuan antara SBY dengan Prabowo. Arif menambahkan, sejauh ini, koalisi Pilpres 2019 memang masih terlalu samar. Tetapi, pertalian antara Demokrat dengan Gerindra bisa makin erat jika pemerintah dan koalisi pendukungnya terus melakukan blunder politik.

Diketahui, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Cikeas pada Kamis (27/7), malam. Pertemuan tersebut menghasilkan suatu kesepakatan, yakni untuk meningkatkan kerja sama dan komunikasi kedua partai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement