REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Upaya pencarian dan penyelamatan korban kapal terbalik di Distrik Betani Kabupaten Pegunungan Bintang dihentikan sementara akibat cuaca buruk.
"Pencarian untuk sementara dihentikan akibat cuaca buruk, baik yang dilakukan di Distrik Betani Kabupaten Pegunungan Bintang maupun yang berada di Distrik Airu Kabupaten Jayapura," kata Kepala SAR Jayapura, Melkianus Kota, di Jayapuran, Selasa.
Kecelakaan menyebabkan kapal motor yang ditumpangi 18 orang tenggelam pada Jumat (21/7) malam. Diduga kapal itu menabrak dahan kayu yang hanyut di sungai hingga menyebabkan kapal pecah .
"Dari 18 penumpang, lima diantaranya berhasil menyelamatkan diri dan memberitahukan insiden yang dialami kepada warga dan kepala kampung," kata Melki.
Ia menyebutkan, pencarian dilakukan melalui dua lokasi karena kampung Mamblo Distrik Betani, Kabupaten Pegunungan Bintang berada di sekitar hulu sungai Mamberamo yang berbatasan dengan Distrik Airu di Kabupaten Jayapura.
"Hingga kini masih empat orang yang belum berhasil ditemukan dan terus dicari tim SAR yang dibantu masyarakat setempat," katanya.
Jenazah sembilan korban kapal motor yang terbalik saat ini berada di dua lokasi yakni di Distrik Betani Kabupaten Pegunungan Bintang dan di Distrik Airu, Kabupaten Jayapura.