REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penyidik Polrestabes Bandung telah melakukan olah tempat kejadian perkara kasus bunuh diri dua perempuan muda di Apartemen Gateway, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Bandung, Jawa Barat. Dari hasil penyelidikan terungkap kedua korban mengalami gangguan kejiwaaan.
"Keterangan dari kakak kandung korban, Rional, kepada penyidik menyebutkan adiknya mengalami gangguan kejiwaan," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo, Senin (24/7).
Menurut Hendro, korban meninggal dunia mengalami gangguan kejiwaan sejak 2006. Korban depresi setelah ditinggal mati ibunya. Pihak keluarga, kata dia, kemudian membawa korban menjalani perawatan psikis panti rehab kejiwaan di Yayasan Penuai Indonesia, Bogor. " Sudah delapan tahun korban mengalami gangguan kejiwaaan," ujar dia.
Kapolsek Cibeunying Kidul Komisaris Anton Purwanto, di lokasi kejadian, Senin malam, mengatakan, kedua korban telah menetap di apartemen lantai lantai satu Blok Safire sejak Juni 2015 dan tinggal bersama keponakannya yang masih sekolah. "Saat kejadian kamarnya dalam keadaan terkunci dan kosong. Sementar keponakannya sedang sekolah," kata diam lagi.
Ia menjelaskan, kedua kakak beradik itu melompat dalam waktu berbeda meski tidak terlalu lama. Diketahui, sang kakak melompat terlebih dahulu dan diikuti adiknya selang beberapa menit kemudian.
"Korban meninggal dunia langsung di tempat," kata dia.
Sebelumnya, dua orang perempuan tewas seketika setelah melompat dari Apartemen Gateway Cicadas, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung sekitar pukul 17.00 WIB. Keduanya merupakan adik kakak. Keduanya yaitu Ev (28 tahun) dan El (39). Kedua korban kini telah dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih Polri untuk divisum.