REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung rencana AirNav Indonesia menggelar festival Balon Udara Wonosobo. Ganjar merasa acara tersebut sebagai langkah tepat untuk mengajak warga menjalankan tradisi dengan memperhatikan aspek keselamatan penerbangan.
Dia memastikan balon udara tidak akan dilarang tetapi akan dikelola. "Dibuat aturannya yang sesuai dengan keselamatan dan dilombakan," kata Ganjar dam pernyataan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabutu (22/7).
Menurutnya memang banyak warga tidak mengerti bahayanya. Namun Ganjar mengatakan setelah beberapa kali kunjungan bisa mulai mengetahuinya. Tapi karena ini tradisi, lanjut dia, maka tidak bisa dihilangkan begitu saja namun diberikan solusi dengan bagaimaana caranya saat berlangsung bisa terkontrol dengan baik.
Dia menambahkan, saat arus mudik lalu, pihaknya juga sudah mendiskusikan acara tersebut dengan Menteri Perhubungan. "Saat itu kita lihat bahwa pendekatannya tidak bisa biasa, karena itu muncul ide kita lombakan saja. Karena itu memdengar rencana AirNav ini, cocok. Kami akan support dan bisa menjadi atraksi pariwisata yang menarik untuk meningkatkan perekonomian Wonosobo," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto menyampaikan pihaknya akan mencari solusi agar masyarakat dapat melakukan tradisinya namun tidak membahayakan keselamatan publik. Sebab, dari laporan yang diterima AirNav dari penerbang terkait balon udara, terjadi peningkatan signifikan tahun ini dari tahun sebelumnya.
"Lebaran tahun lalu kita menerima 14 laporan dari penerbang yang melihat balon udara pada ketinggian yang sama dengan pesawat, tahun ini meningkat sampai 63 laporan," tutur Novie.
Untuk itu ia menegaskan akan menggandeng berbagai pihak untuk penyelenggaraan festival tersebut. AirNav juga akan berdiskusi dengan komunitas balon udara untuk mencapai kesepakatan mengenai seluruh detail spesifikasi balon yang memenuhi standar keselamatan dan mekanisme penambatan balon.