Jumat 21 Jul 2017 04:13 WIB

Mensos Datangi Kampung Bugis, Lokasi dengan Banjir Terparah

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Teguh Firmansyah
Kondisi banjir di Belitung Timur
Foto: Ist
Kondisi banjir di Belitung Timur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mensos bersama rombongan meninjau salah satu lokasi terparah terdampak banjir, yakni Desa Pangkalan yang dikenal dengan Kampung Bugis Nelayan, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur. Kampung itu alami banjir tak kunjung surut selama lima hari. Para kepala keluarga yang berprofesi sebagai nelayan tak bisa mencari ikan.

Saat ini, di wilayah tersebut, air masih menggenangi sebagian besar rumah warga hingga setinggi lutut orang dewasa. Warga desa yang tengah membersihkan rumah dan mencuci perabot tampak menghentikan aktivitasnya. Mereka berduyun-duyun menyambut kedatangan Mensos.

"Sabar ya, Bu," ucap Khofifah lirih kepada seorang ibu yang memeluknya. Perempuan berjilbab itu menangis mengisahkan rumahnya terendam banjir.

"Tempat penampungan ikan habis diterjang banjir, peralatan mencari ikan juga sudah hanyut semua. Sementara toko kelontong saya juga terendam banjir. tidak ada yang bisa diselamatkan," kata Antoni (40) yang berprofesi sebagai nelayan, Kamis (20/7).

Khofifah menemui beberapa lansia yang sedang sakit dan kehilangan rumahnya akibat diterjang banjir. Kemudian meninjau Posko Kesehatan Ibu dan anak, serta memberikan sapaan dan penguatan kepada pengungsi.

Terkait hal tersebut, ia meminta Bupati Belitung dan Bupati Belitung Timur untuk segera melakukan pendataan warga terdampak bencana untuk persiapan menyaluran Jaminan Hidup (Jadup).

"Masa tanggap darurat bencana adalah 14 hari. Kalau bisa sebelum masa tersebut berakhir sudah ada data yang disahkan oleh bupati. Nanti Kemensos yang akan menyalurkan Jadup. Besarnya Rp 900 ribu per jiwa. Bayi dan balita juga dihitung," papar Khofifah ketika menyampaikan arahan, di posko pengungsi di Masjid Al Makmur Kecamatan Gantung.

Ia berharap dengan adanya Jadup akan dapat meringankan beban hidup korban banjir dan memberikan bekal untuk meneruskan hidupnya.  "Kepada para nelayan diupayakan mereka mendapat bantuan program Usaha Ekonomi Produktif (UEP)," kata dia.

Terkait banjir di Belitung dan Belitung Timur, Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan dan santunan total sebesar Rp 1.068.091.714. Bantuan tersebut terdiri dari Rp 818.657.804 untuk Kabupaten Belitung Timur dan Rp 249.433.910 untuk Kabupaten Belitung.

Bantuan disampaikan dalam bentuk logistik, permakanan, peralatan kebersihan, dan satunan ahli waris untuk satu orang korban meninggal atas nama Firman (13). "Kita doakan ananda Firman semoga tenang di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan," ujar Khofifah.

Rahma Sulistya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement