Rabu 19 Jul 2017 06:25 WIB

Bekasi Tambah Durasi Car Free Day

 Maskot PON XIX diperlihatkan saat sosialisasi hitung mundur dalam car free day , Kota Bekasi, Ahad (28/2). (Republika/Tahta Aidilla)
Maskot PON XIX diperlihatkan saat sosialisasi hitung mundur dalam car free day , Kota Bekasi, Ahad (28/2). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat memperpanjang waktu penyelenggaraan Hari Tanpa Kendaraan atau car free day yang digelar di Jalan Ahmad Yani setiap Ahad pagi. Sekretaris Daerah Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji mengatakan penambahan waktu Car Free Day dilakukan karena animo warga yang sangat tinggi pada kegiatan ini. Car Free Day diperpanjang hingga pukul 10.00.

Biasanya, Hari Tanpa Kendaraan di Kota Bekasi berlangsung selama tiga jam, mulai pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB. Selama tiga jam, ruas Jalan Ahmad Yani mulai dari simpang Kayuringin hingga jembataan layang KH Noer Alie Summarecon ditutup dari lalu lalang kendaraan bermotor.

Tanpa adanya kendaraan yang melintas, ribuan warga yang tumpah ruah di ruas tersebut leluasa melakukan berbagai aktivitas. Mulai dari bersepeda, bermain bulu tangkis, jogging, senam, kumpul komunitas, atau sekadar mencari sarapan.

Begitu pukul 09.00 WIB tiba, mobil patroli Dinas Perhubungan Kota Bekasi biasanya melintas untuk menyampaikan woro-woro bahwa ruas jalan yang ditutup akan segera dibuka kembali untuk kendaraan bermotor. Mendengar demikian, biasanya warga segera menepi ke trotoar untuk kemudian bersiap mengakhiri kegiatannya dan pulang.

"Tapi nyatanya banyak yang masih enjoy dan memilih tetap berada di sekitar area Car Free Day," katanya.

Demi menjawab antusiasme warga demikian, akhirnya Pemkot Bekasi sepakat memperpanjang waktu penyelenggaraan Hari Tanpa Kendaraan sehingga kini pembukaan jalan dilakukan pukul 10.00 WIB. Melihat tingginya animo warga itu, Rayendra pun mengklaim hasil survey yang menunjukkan penduduk Indonesia malas berjalan kaki, tidak menggambarkan kondisi warga Kota Bekasi.

"Buktinya, saat Car Free Day banyak yang berjalan kaki melintasi jembatan layang Summarecon untuk mengetes kekuatan fisik. Sebab konturnya yang menanjak dengan jarak lebih dari satu kilometer dirasa menantang untuk ditaklukkan," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement