Selasa 18 Jul 2017 22:43 WIB

Golkar: Munaslub akan Ganggu Konsolidasi Internal

 Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (tengah), Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid (kiri), dan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham memimpin rapat pleno di ruang rapat utama gedung DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (18/7).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (tengah), Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid (kiri), dan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham memimpin rapat pleno di ruang rapat utama gedung DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (18/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP Partai Golkar melalui rapat pleno memutuskan tidak akan menggelar musyawarah luar biasa (munaslub) pascapenetapan Setya Novanto sebagai tersangka korupsi KTP elektronik, karena hanya akan mengganggu konsolidasi internal.

"Munaslub akan menyulitkan koordinasi internal Golkar dari segi program hingga pemenangan pemilu ke depan," ujar Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (18/7) malam.

Nurdin menegaskan Partai Golkar merujuk pada keputusan Rapimnas Partai Golkar sebelumnya yang merekomendasikan tidak diperlukan Munaslub. Hal ini juga yang dikehendaki oleh DPD I Golkar.

"Melalui Rapat Pleno ini, DPP Partai Golkar menetapkan saudara Setya Novanto tetap sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Sementara saya, dan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham ditunjuk sebagai pelaksana tugas harian dengan saling berkoordinasi dan melaporkan kepada Ketua Umum," jelas.

Nurdin mengatakan Golkar juga tetap mendukung pemerintahan Jokowi-JK hingga akhir masa jabatan, serta tetap mendukung Jokowi sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden 2019.

Selain itu DPP Golkar menginstruksikan seluruh kader untuk tetap berpegang pada ketentuan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga partai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement