Senin 10 Jul 2017 09:02 WIB

PKS: Pemerintah Harusnya Apresiasi Rohis, Bukan Mencurigai

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bilal Ramadhan
Ratusan siswa yang tergabung dalam Rohani Islam (Rohis) melakukan aksi cinta Rohis. ilustrasi
Foto: ANTARA
Ratusan siswa yang tergabung dalam Rohani Islam (Rohis) melakukan aksi cinta Rohis. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, yang meminta pihak sekolah untuk mengawasi Kerohanian Islam (rohis) di sekolah-sekolah, disayangkan banyak pihak. Pernyataan itu dinilai tidak arif, karena seharusnya pemerintah justru mengapresiasi rohis atas kiprahnya selama ini.

Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, turut berkomentar atas pernyataan Menag tersebut. Menurutnya, jika benar pernyataan itu keluar dari Menag, sungguh tidak arif dan tidak mendidik, khususnya bagi para aktivis rohis.

"Mudah-mudahan pernyataan Pak Lukman tentang rohis salah atau sekurang-kurang hanya kesalahpahaman saja. Tapi kalaupun benar mudah-mudahan segera diralat," kata Jazuli, Ahad (9/7).

Pemerintah dan semua pihak, kata Jazuli, seharusnya justru berterima kasih dan mendukung hadirnya rohis dengan berbagai aktivitas dan perannya yang sangat positif selama ini.

"Manfaat rohis itu nyata dalam membantu proses pendidikan akhlak di sekolah, bahkan aktivitasnya nyata dalam mencegah dekadensi moral dan budaya liberal di kalangan pelajar atau remaja. Saya tanya, mana ada aktivis rohis yang pakai narkoba, tawuran, seks bebas, atau pornografi?," jelas Jazuli.

Sebaliknya, lanjut Anggota Komisi I ini, program-program rohis justru kerap menjadi solusi atas permasalahan di atas dan faktanya sekolah mengandalkan rohis untuk mengatasi masalah-masalah aktual pelajar itu.

"Coba tunjukkan kerusakan apa yang ditimbulkan oleh aktivitas rohis? Justru manfaat besar yang kita petik. Maka, Pemerintah perlu mengapresiasi rohis dengan mengokohkan perannya dan mensupport aktivitasnya, bukan sebaliknya," ujarnya.

Kalaupun ada hal-hal yang dinilai masih kurang, menjadi tugas pemerintah dan sekolah untuk melakukan pembinaan melalui pendekatan yang asertif dan apresiatif, bukan pendekatan yang justru mendeskriditkan atau terkesan menyalahkan.

"Apalagi kalau masalahnya bersifat kasuistis lalu digenaralisasi. Ini tidak baik dan tidak mendidik bagi anak-anak kita khususnya yang menjadi aktivis rohis. Sikap yang tepat adalah mengapresiasi dan membesarkan hati mereka sehingga memotivasi untuk terus berkontribusi bagi kebaikan," ungkap Jazuli.

Ketua Fraksi PKS ini mengajak semua pihak, tetap berterima kasih dan terus mensupport anak-anak ini aktivis rohis ini. Sebab, kata dia, secara langsung dan tidak langsung, mereka membantu mewujudkan tujuan pendidikan nasional sebagaimana amanat Pasal 31 UUD 1945, dalam mewujudkan sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement