Kamis 06 Jul 2017 19:50 WIB

Makna Kata Ndeso dalam Vlog Kaesang Menurut Ahli Bahasa Jawa

Kaesang
Foto: Screen capture Youtube
Kaesang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dilaporkan ke Polres Bekasi Kota karena ucapannya pada video blog (vlog) berjudul #BapakMintaProyek. Ia dilaporan karena Vlog tersebut dinilai mengandung kebencian dan penodaan agama.

"Mengadu-adu domba dan mengkafir-kafirkan, nggak mau menyalatkan padahal sesama Muslim karena perbedaan dalam memilih pemimpin, apaan coba, dasar ndeso," demikian salah satu kalimat Kaesang yang dianggap mengandung kebencian. Adapun laporan terhadap Kaesang yang diterima Polres Metro Bekasi tersebut bernomor LP/1049/K/VII/2017/SPKT/Restro Bekasi Kota, tertanggal 2 Juli 2017.

Kaesang sempat beberapa kali menyebutkan kata "ndeso" dalam vlognya itu. Namun, apakah makna sebenarnya dari kata "ndeso" hingga pelapor bernama Muhammad Hidayat melaporkan Kaesang? Donny Satryowibowo, ahli bahasa Jawa menerangkan, kata "ndeso" bersifat tidak canggih, tidak gaul, tidak update atau tidak mutakhir secara konotatif.

"Secara denotatif, ndeso itu dari tampilan fisik tidak tren, berpakaian tidak mengikuti zaman," kata Donny Satryowibowo, Sastra Jawa Anggota ILUNI Fakultas Ilmu Bahasa Universitas Indonesia dihubungi di Jakarta, seperti dinukil dari Antaranews.com, Kamis (6/7).

Donny mengatakan, "ndeso" biasanya digunakan sesama teman dekat atau saudara sebagai lelucon atau sindiran halus yang tidak mengungkapkan makian, kemarahan atau kebencian. "Ndeso itu sindiran halus, bukan makian. Biasanya disampaikan karena intim dan menganggap lawan bicara itu saudara," ujar Donny.

Terkait kasus Kaesang, Donny menilai bahwa Kaesang menggunakan kata "ndeso" karena menganggap sedang berbicara dengan sesama masyarakat Indonesia. "Kalau terkait Kaesang, dia kan bilang anak kecil kok diajarkan membunuh, lalu orang meninggal tidak boleh dishalatkan, itu ndeso. Ndeso di sini dalam konteks pemikiran. Maksudnya, kok di Indonesia yang yang beragam kok masih ngajarin anak kecil membunuh itu kan ndeso sekali," ungkapnya.

Donny menambahkan, kata "ndeso" tidak berpotensi untuk dipermasalahkan dan dianggap sebagai kebencian. "Tidak pernah ndeso itu ditujukan untuk kemarahan atau dipermasalahkan, karena memang bukan berarti ujaran kebencian," kata dia menjelaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement