Rabu 05 Jul 2017 18:00 WIB

MRT Jakarta Harus Mulai Fokus Garap Koridor Cikarang-Balaraja

Foto aerial proyek konstruksi Mass Rapid Transit (MRT) di Fatmawati, Jakarta Selatan.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Foto aerial proyek konstruksi Mass Rapid Transit (MRT) di Fatmawati, Jakarta Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memintanya untuk fokus menggarap Koridor Timur-Barat dengan rute Cikarang-Balaraja di wilayah Jakarta.

William mengatakan Luhut menyampaikan permintaan itu dalam rapat koordinasi di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Rabu (5/7).

William menjelaskan pada rapat tersebut membahas hal-hal yang dipersiapkan PT MRT Jakarta dalam pembangunan Koridor Timur-Barat. Jalur Timur-Barat, mulai dari Balaraja ke Cikarang, akan dibangun sepanjang 87 km.

"Arahan Pak Menko kami fokus pada Timur-Barat fase yang di Jakarta, yaitu 27 km mulai dari Kembangan (Jakarta Barat) sampai dengan Ujung Menteng (Jakarta Timur)," kata dia.

Luhut, dalam kesempatan terpisah, mengatakan dari lintasan Koridor Timur-Barat sepanjang 87 kilometer. Pembangunan tahap pertama akan dimulai di 27 km yang dikerjakan MRT Jakarta.

Menurut Luhut, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah menyiapkan proyek tersebut. Kajian mengenai proyek itu juga sedang dilakukan.

"Ini dimulai 2020 nanti, sepanjang 27 km. Dananya 3,9 miliar dolar AS untuk proyek yang 27 km tadi," ujar dia.

Luhut menuturkan pemerintah terus mengkaji agar pendanaan bisa dilakukan dari hasil operasional proyek transportasi tersebut. "Sekarang lagi kami lihat, nanti sistem pendanaannya kami ubah, kami enggak mau diatasi pemerintah langsung tapi dari proyeknya," ujar dia.

Pemerintah berencana membangun MRT Jakarta untuk dua koridor, yakni Selatan-Utara yang menghubungkan Jakarta dan Timur-Barat sepanjang Cikarang (Bekasi)-Balaraja (Banten).

Pada fase pertama Koridor Selatan-Utara, panjang jalur rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia yang mencapai 16 km ditargetkan bisa beroperasi Maret 2019 mendatang sejak dibangun 2013.

Pembangunan fase kedua Koridor Selatan-Utara dengan rute Bunderah HI-Kampung Bandan akan dimulai Oktober 2018. Koridor Timur-Barat akan dimulai 2020, maju dari sebelumnya yang direncanakan dimulai 2022.

Percepatan pengerjaan proyek MRT ditujukan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas Ibu Kota DKI Jakarta dengan menyediakan moda transportasi massal yang cepat, aman, dan nyaman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement