REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Wuryanto menyatakan saat ini TNI fokus meningkatkan kewaspadaan sekaligus operasional di perbatasan Indonesia-Filipina. Dia mengaku enggan berandai-andai terkait ide mengirim pasukan TNI ke wilayah konflik guna membantu militer Filipina.
Wuryanto berharap konflik dengan kelompol teror Maute di sana bisa diselesaikan oleh Filipina sendiri. "Itu (mengirim TNI, Red) kan kebijakan luar negeri. Kita dalam melaksanakan ngikutin politik negara saja bahwa mudah-mudahan bisa diselesiikan dalam negerinya oleh Filipina sendiri," kata Wuryanto kepada Republika.co.id, Rabu (5/7).
Kapuspen TNI mengatakan yang jelas fokus TNI saat ini menjaga di wilayah perbatasan supaya pelarian dari Marawi tidak ke Indonesia. TNI, baik angakatan darat, laut dan udara melaksanakn patroli bersama dengan Filipina.
Pengerahan pasukan tetap dilaksanakan. Khusus di wilayah terluar, Mayjen Wuryanto menambahkan, pasukan melaksanakan peningkatan kewaspadaan, peningkatan operasional, berikut bersinergi dengan aparat kepolisian setempat. Selain itu, pengecekan langkah-langkah, tindakan, patroli di semua wilayah yang memungkinkan menjadi persinggahan di wilayah perarian.
Begitu juga dengan pengerahan alutsista yang terus ditingkatkan. Sejauh ini Wuryanto mengatakan belum ditemukan indikasi kuat adanya kelompok teror yang menyebrang dari Marawi ke Indonesia.
"Saya kira untuk jumlah alutsista tidak perlu dipublikasikan yang jelas ada peningkatan, wilayahnya di sana luas bukan hanya laut Sulawesi, tapi mulai dari Maluku Utara, Kalimantan Timur," jelasnya.
(Baca Juga: TNI Disarankan tak Kirim Pasukan Bertempur di Marawi)