Senin 03 Jul 2017 23:37 WIB

KPK: Polisi Perlihatkan Sketsa Wajah Penyerang Novel

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah.
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah menyatakan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah memperlihatkan sketsa pelaku yang diduga menyerang penyidik KPK Novel Baswedan.

"Sketsa wajah sudah diperlihatkan pada saat pertemuan KPK dan Polrii beberapa waktu lalu," kata Febri di gedung KPK, Jakarta, Senin.

Terkait adanya sketsa pelaku itu, Febri menyatakan, hal itu yang kemudian disebut oleh tim dari Polri ada perkembangan cukup signifikan dari penanganan kasus ini.

"Jadi kami lihat perkembangannya seperti apa karena ada beberapa sketsa yang tentu perlu pendalaman dan konfirmasi lebih lanjut dari saksi atau bukti-bukti lain," ucap Febri.

Sebelumnya dalam penyidikan kasus itu, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menawarkan KPK untuk "menempel" dalam tim untuk mengusut pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.

"Bahkan dalam pertemuan tersebut juga ditawarkan, silakan kalau mau bergabung teman-teman dari KPK. Tapi kami juga penyelidik dan penyidik kasus korupsi, bukan pidana umum. Tawaran itu sangat baik, tapi kami evaluasi dulu bantuan apa yang bisa diberikan KPK ke polri," kata Ketua KPK Agus Rahardjo dalam konferensi pers di gedung KPK Jakarta, Senin (19/6).

Konferensi pers itu dilakukan seusai Agus bertemu dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala Bareskirm Polri Komjen Ari Dono Sukmanto, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan dan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto.

"Perkembangan tadi cukup baik, mungkin ada langkah klarifikasi juga saudara Novel ke Singapura akan saya dampingi, semoga bisa kita temukan pelaku secepatnya. Kami hanya back up dan support," ungkap Agus.

Tito dalam pertemuan itu mengatakan tawaran tersebut adalah dengan mengajak tim dari KPK untuk "menempel" dengan tim dari Polri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement