Senin 03 Jul 2017 13:17 WIB

ASN tak Disiplin, Emil: Potong Gajinya

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Pegawai Negeri Sipil (PNS) melakukan upacara pagi hari pertama masuk kerja (Ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pegawai Negeri Sipil (PNS) melakukan upacara pagi hari pertama masuk kerja (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemkot Bandung akan bersikap tegas pada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tak berdisplin. Dalam konteks displin ini, salah satu bentuk teguran bagi ASN di Kota Bandung yang tak disiplin sudah berbanding lurus dengan pendapatan.

"Jadi kalau mereka banyak melanggar, tidak displin itu penghasilan perbulannya saya potong. Itu mulai diterapkan tahun ini. Namanya tunjangan kinerja dinas (TKD)," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil kepada wartawan usai inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah, Senin (3/7).

Menurut Emil, ASN yang rajin dan berinovasi memberi gagasan akan memperoleh tunjangan yang besar. Bahkan, gaji ASN Kota Bandung kesejahteraannya tertinggi se-Indonesia. Untuk ASN yang malas dengan kinerja di bawah standar, maka gajinya akan dipotong.

"Kan sekarang juga ketahuan, meraka yang malas tak ada alasan lagi. Jadi itu, salah satu resikonya. Kalau dulu, rajin tak rajin pendapatannya sama," katanya.

Emil mengatakan, dengan aturan yang baru sekarang semua ASN harus bekerja 6 ribu menit. Kehadiran tersebut, harus dibuktikan karena kepada yang terlambat dengan alasan tak masuk logika akan dipotong.

"Tadi, saya mulai dulu di kecamatan karena ujung tombak pelayanan di kecamatan. Alhamdulillah 100 persen hadir hanya satu sakit dan nggak bisa dimasukan ke prosentase," katanya.

Untuk ASN di Kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah, menurut Emil, semuanya hadir tapi ada 15 orang yang telat setengah jam. Nanti, pihaknya akan memberikan teguran ringan saja. Tapi intinya, semua ASN mulai hari pertama kerja ini, pelayanan publiknya sudah full speed. Karena, ia selalu mentipkan pada semua ASN untuk meningkatkan kinerja setelah kesejahteraannya dinaikan.

"Kecepatan bekerja mereka harus berlipat-lipat. Krn apa bedanya dengan dulu kan. Kemudian, saya juga monitor juga di Kota Bandung secara umum sudah membaik," katanya.

sumber : Center
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement