REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, mengkaji untuk memperbanyak aparatur sipil negara (ASN) untuk kembali bekerja dari rumah atau work from home (WFH) guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian omicron.
Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyanadi banda Aceh, Rabu (19/1/2022), mengatakan, perubahan pola kerja dengan WFH itu berpotensi dilakukan meski indikator Covid-19 di Kota Bandung sangat minim.
"Ini ikhtiar kita mengantisipasi. Saya pikir bisa saja beberapa dinas yang memang WFH, kapasitasnya mungkin 75 persen. Jadi 25 persen yang WFH-nya," kata Yana.
Dia memastikan, di Kota Bandung belum ada kasus warga yang terkonfirmasi varian Omicron. Namun, menurutnya terdapat sejumlah warga yang masih menjalani isolasi berkaitan dengan potensi terindikasi omicron."Tapi belum keluar kemarin (hasilnya), semoga tetap nihil," katanya.
Menurutnya, di Kota Bandung saat ini tingkat keterisian rumah sakit hanya sebesar 5 persen dari total 600 kapasitas tempat tidur. Jika dibandingkan dengan gelombang pertengahan 2021 lalu, menurutnya angka tersebut sangat kecil.
"Dulu waktu 100 persen itu tempat tidurnya 2.300, sekarang 5 persen itu kan tempat tidurnya itu 600, jadi jauh lebih kecil yang dirawatnya," katanya.
Baca: Sekolah PTM Ditutup di DKI Jakarta Terus Bertambah, Kini Ada 43
Meski begitu, ia memastikan seluruh fasilitas kesehatan di Kota Bandung sudah siap mengantisipasi gelombang Omicron.
Baca: DPR Usir Sekjen Kemensos, Risma: Aku Nggak Tahu Salahnya Apa
Baca: Koalisi Masyarakat Sunda Ancam Geruduk PDIP Buntut Pernyataan Arteria
"Fasilitas kesehatan kita siapkan, tapi semoga tidak terpakai," katanya.