Senin 03 Jul 2017 12:18 WIB

Curahan Hati Sukiati, Ibu yang Melahirkan di Tol Cipali

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Andri Saubani
Sukiati (kiri) dan bayinya di Rumah Sakit Siloam Purwakarta, Jawa Barat, Senin (3/7).
Foto: REPUBLIKA/Ita Nina Winarsih
Sukiati (kiri) dan bayinya di Rumah Sakit Siloam Purwakarta, Jawa Barat, Senin (3/7).

REPUBLIKA.CO.ID, Sukiati (43 tahun), warga Desa Tulis Selo Piro RT 03/03, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah (Jateng), mengaku malu karena proses persalinan anak keempatnya mendapat perhatian publik. Bahkan, video persalinannya yang ditolong polisi menjadi viral di dunia maya. "Saya malu mbak, banyak yang memperrhatikan. Sampai-sampai banyak wartawan yang meliput," ujarnya, kepada Republika, Senin (3/7).

Menurut Sukiati, dirinya pulang ke kampung halaman untuk bertemu dengan ketiga anaknya. Sukiati, mudik selama 10 hari di kampung halamannya. Karena, tak ada masalah dengan kandungannya, Sukiati nekat pulang lagi ke Jakarta, untuk berkumpul dengan suaminya, Dana.

Selama perjalanan, tak ada keluhan apapun. Tetapi, setibanya di rest area Cipali, yang masuk wilayah Cirebon, Sukiati bersama penumpang Bus Kiaramas lainnya turun untuk buang air kecil. Setelah keluar dari kamar mandi, tiba-tiba darah segar mengalir dari kedua belah kakinya.

Saat itu, penumpang bus lainnya panik karena mengira Sukiati mengalami perdarahan. Setibanya di KM 82 arah Jakarta, Sukiati mengalami pecah ketuban. Air ketubannya itu membanjiri lantai bus. Kemudian, dia bilang ke sopirnya kalau sudah tak kuat.

Seketika, Sukiati dibopong keluar bus. Kemudian, ibu empat anak ini ditidurkan di pinggir ruas tol beralaskan selimut milik perusahaan transportasi itu. Penumpang dan sopir bus, membantu proses persalinannya. Karena, Sukiati sudah tak kuat lagi menahan bayinya.

Saat sedang mengejan, Kasat Lantas Polres Purwakarta AKP Arman Sahti beserta anggotanya melintas. Seketika, keremunan pemudik ini menjadi perhatian petugas. Saat diperhatikan lebih jelas, ternyata kerumunan warga itu untuk menolong proses persalinan.  "Sebenarnya saya malu saat mengejan itu. Karena, semua orang memerhatikan dan mengerumuni saya," ujarnya dengan logat jawanya yang kental.

Beruntung, dia bisa melahirkan anaknya itu dengan mudah. Padahal, selama perjalanan dari Jawa menuju Jakarta, dirinya belum sempat makan dan minum. Terlebih lagi, dirinya sangat bersyukur karena persalinannya ditolong sama petugas dan mendapat perhatian banyak pihak. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement