Jumat 30 Jun 2017 19:56 WIB

Hingga H+4, 3,8 Juta Pemudik Gunakan Kereta Api

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andri Saubani
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro menginpeksi gerbong kereta api (KA) Kamandaka rute Semarang-Purwokerto di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (16/3).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro menginpeksi gerbong kereta api (KA) Kamandaka rute Semarang-Purwokerto di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (16/3).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Sedikitnya 3,8 juta orang di Indonesia telah menggunakan moda transportasi kereta api selama arus mudik dan balik. Hingga saat ini, jumlah penumpang yang hendak mudik dengan kereta api pun masih tinggi.

Direktur PT Kereta Api Indonesia (KAI), Edi Sukmoro, menyebutkan, jumlah penumpang yang mencapai 3,8 juta orang itu tercatat sejak dimulainya masa angkutan lebaran pada H-10 lebaran atau 15 Juni 2017 sampai empat hari setelah hari lebaran atau 29 Juni 2017. Dia memperkirakan, total jumlah penumpang yang menggunakan transportasi kereta api hingga berakhirnya masa angkutan lebaran pada 11 Juli 2017 mendatang berkisar enam sampai tujuh juta orang.

''Angka ini naik enam persen dibanding waktu yang sama lebaran Idul Fitri tahun lalu,'' kata Edi, saat berada di Stasiun Cirebon, Jumat (30/6). Saat ditanya mengenai puncak arus balik yang menggunakan kereta api, Edi menjawab, hal itu ditandai dengan bangku penumpang yang terisi semua. D

ia menyebutkan, untuk puncak arus balik terjadi Jumat (30/6) dan Sabtu (1/7) karena pada dua hari itu seluruh tiket kereta api dari daerah yang masuk ke Jakarta sudah penuh terpesan. Edi menambahkan, ada fenomena unik yang terjadi selama masa angkutan lebaran tahun ini. Yakni masih tingginya arus mudik meski lebaran sudah berlalu enam hari yang lalu.

Edi menjelaskan, jumlah penumpang kereta api dari arah Jakarta saat ini masih penuh. Seperti yang terlihat di Stasiun Senen Jakarta, yang jumlah penumpangnya mencapai 25 ribu orang per hari. Padahal di hari biasa hanya 14 ribu orang.

Sedangkan jumlah penumpang yang berangkat dari Stasiun Gambir Jakarta mencapai 15 ribu orang. Padahal di hari biasa hanya 8 – 9 ribu orang. ''Jadi masih tinggi arus mudik, bukan arus balik. Mungkin karena masa liburnya panjang,'' tutur Edi.

Edi pun mengimbau kepada para calon penumpang untuk membeli tiket kereta api di gerai dan tempat-tempat resmi. Hal itu dimaksudkan untuk menghindari pemalsuan tiket oleh orang yang tidak bertanggung jawab. N

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement