Rabu 28 Jun 2017 18:52 WIB

Musim Liburan, Stasiun Bogor Tambah Fasilitas

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Hazliansyah .
Pekerja melakukan pengerjaan pemanjangan peron di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/12).   (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Pekerja melakukan pengerjaan pemanjangan peron di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/12). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Stasiun kereta api Bogor menyediakan berbagai fasilitas tambahan dalam mengatasi lonjakan penumpang. Diantranya adalah penambahan loket, petugas keamanan dan juga petugas kebersihan.

"Kami juga siapkan kursi tunggu di pintu masuk sebelum loket. Jadi saat ada keluarga sedang antre tiket, anggota keluarga yang lain bisa menunggu," ujar Moedji, kepala Stasiun Bogor, Rabu (28/6) .

Selain itu juga ada tenda besar di depan pintu masuk stasiun, agar penumpang dapat terhindar dari sengatan panas matahari atau guyuran air hujan.

Direktur Operasi dan Pemasaran PT KCJ, Subakir mengatakan bahwa terdapat peningkatan volume sekitar 10 persen pengguna di bandingkan tahun sebelumnya. Data PT KAI menyebutkan, lebaran hari pertama tanggal 25 Juni 2017 PT KCJ melayani sekitar 590.000 penumpang. Sedangkan di hari lebaran pertama tahun lalu, PT KCJ melayani 535.000 penumpang.

Menurutnya, arus penumpang musim libur lebaran diprediksi akan semakin meningkat hingga akhir pekan ini.

"Dalam angkutan lebaran tahun ini, PT KCJ melayani pengguna di 75 stasiun serta menyiapkan setidaknya 186 unit vending machine, dan 39 point of sales (POS) mobile untuk fungsi loket melengkapi fasilitas transaksi loket yang telah ada di stasiun," katanya.

Ia menuturkan pada musim lebaran tahun ini, PT KCJ tetap mengoperasikan 918 perjalanan KRL per harinya. Jumlah tersebut tidak ada perubahan dibanding hari-hari biasanya.

"Penambahan perjalanan KRL tidak diperlukan karena jumlah penumpang musim libur pada dasarnya tetap lebih kecil jika dibandingkan dengan hari kerja Senin-Jumat," ucapnya.

Subakir menambahkan, kepadatan yang terlihat di sejumlah stasiun terjadi karena pada musim libur masih banyak penumpang KRL yang menggunakan tiket harian. Hal ini menyebabkan aktifitas penumpang di stasiun semakin banyak seperti membeli tiket baru, mengisi tarif atau pengembalian jaminan.

"Untuk memudahkan penumpang bertransaksi, dan menghindari antrean di loket, kami mengimbau pengguna memakai Kartu Multi Trip (KMT) untuk transaksi KRL, atau jika tetap pakai tiket harian sebaiknya membeli tiket harian berjaminan (THB) pulang pergi atau THB PP", tutur Subakir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement