REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Suara takbir memecah kesyahduan pagi di hari lebaran. Pria wanita berbusana serba putih berbondong-bondong memenuhi masjid terdekat. Berjalan beriringan sambil bersalam-salaman meminta maaf atas dosa dan kesalahan demi menyambut batin yang kembali fitri.
Jalan-jalan aspal hitam seketika berganti warna menjadi putih, dipenuhi umat muslim yang memenuhi jalan sambil mengumandangkan takbir.
Suasana yang kontras terjadi di tempat saya berpijak saat ini. Tulisan 'Lembaga Pemasyaratan Cipinang tertulis jelas di dinding depan saya berdiri. Beberapa pedagang asongan dan kaki lima telah berebut tempat dan menjejerkan dagangannya.
Sepasang ibu dan anak membawa dua plastik besar berwarna merah yang berisi makanan hingga peralatan mandi. Sang anak tergopoh-gopoh mengejar si ibu yang terlihat sangat bersemangat.
Senyumnya terukit saat dia tiba di depan gerbang masuk Lapas Cipinang, tempat suaminya 'mondok'. Ini adalah kedua kalinya, Indah (47) dan Arif (20) menjenguk Rahmat (50) yang telah menginap di Lapas Cipinang sejak 2015 lalu.
Indah tiba pukul 07.00 WIB atau sejam sebelum gerbang dibuka. Indah segera mengambil posisi antrian untuk bertemu sang pujaan hati. Didepannya ada sekitar sepuluh orang yang telah duduk sambil mengantap hidangan yang dijajakan pedagang di dalam area Lapas.
Menurut Indah, jam besuk Lapas Cipinang dibuka dua gelombang sehari, yaitu pagi dan siang. Gelombang pertama, kata dia dibuka pukul 08.00 WIB dan ditutup pada 11.30 WIB. Sedangkan gelombang kedua dibuka pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.
Indah mengatakan, setiap narapidana hanya berhak dikunjungi oleh lima anggota keluarga yang telah diperiksa dengan ketat sebelum memasuki area Lapas. “Diperiksa dulu, diliat ini semua bawaaannya. Kita juga dideteksi pakai X-Ray,” kata dia.
Pengunjung, kata Indah dilarang mencawa barang elektronik seperti telepon genggam, charger, earphone, powerbank, laptop maupun lainnya. Pengunjung yang membawa senjata tajam seperti gunting, pisau, dan lainnya juga akan disita oleh petugas.
Ada beberapa proses untuk dapat memasuki area dalam Lapas Cipinang. Anggota keluarga yang ingin menjenguk diharuskan melapor ke tiga pos penjagaan dan melalui tiga pemeriksaan, yakni pemeriksaan barang, identitas dan diri pengunjung sendiri (dengan menggunakan sinar X-Ray).
Meski begitu, Arif mengaku sangat menantikan moment ini untuk menghabiskan lebbih banyak waktu bersama ayah tercinta. Saat jam besuk, narapidana akan bertemu dengan keluarganya di sebuah ruangan khusus dengan beberapa petugas yang berjaga. “Ini kan setahun sekali. Apalagi sekarang lebaran, makanya mau lebaran sama bapak,” kata Arif.