REPUBLIKA.CO.ID, PADANGPARIAMAN -- Memasuki hari ke-10 usai Idul Fitri 1438 Hijriah arus balik di Bandara Internasional Minangkabau di Padangpariaman, Sumatera Barat masih ramai. Terutama oleh pemudik yang hendak kembali ke Pulau Jawa.
"Hingga hari ini arus balik masih padat, kondisinya cukup ramai," kata Humas PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Fendrick Sondra di Padangpariaman, Kamis (6/7).
Menurut dia guna memaksimalkan pelayanan bagi pemudik yang hendak balik pihaknya telah menambah dua pintu keberangkatan serta mengoperasikan tiga mesin X Ray untuk memeriksa barang penumpang. "Kami juga memaksimalkan loket chek-in agar semua pemudik bisa terlayani dengan lebih cepat," ujarnya.
Ia memperkirakan kepadatan arus balik di Bandara Minangkabau akan terjadi hingga 16 Juli 2017. "Seperti tahun sebelumnya, arus balik masih ramai karena para pedagang yang berada di rantau baru mudik setelah hari Lebaran," kata dia.
Ia memperkirakan para pemudik baru akan kembali setelah dua sampai tiga minggu di kampung halaman malah ada yang sampai satu bulan. "Jumlah para perantau tersebut tidak sedikit, hal ini juga salah satu faktor yang menyebabkan harga tiket bisa bertahan lama di angka yang cukup tinggi karena lambatnya turun permintaan," katanya.
Terkait adanya penumpang yang terlambat ia mengimbau agar bisa mengatur jadwal menuju bandara lebih awal. "Karena jumlah penumpang dan pengunjung bandara amat ramai, kami mengimbau para pemudik yang akan balik datang lebih cepat, minimal dua jam sebelum jadwal penerbangan untuk menghindari keterlambatan akibat menumpuknya penumpang di antrean pemeriksaan dan check-in, ujar dia.
Ia menyampaikan bagi penumpang yang mengalami kendala atau permasalahan di bandara dapat melapor ke Customer Service Bandara, dan petugas akan membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi. "Sementara bagi penumpang yang terlambat jika loket check-in masih buka maka akan ditunggu sampai boarding, namun kalau belum di posisi antrean check-in, otomatis dianggap telat," katanya.
Ia mengatakan bagi yang ditinggal pesawat karena harga tiket yang tinggi, maka secara tidak langsung bisa melakukan penjadwalan ulang ke penerbangan berikutnya, dan menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
Fendrick menyebutkan dari H-10 sampai dengan H+7 jumlah penumpang yang tiba di Bandara Internasional Minangkabau mencapai 233.656 penumpang menggunakan 1.521 penerbangan. Angka ini naik 7,43 persen dibandingkan 2016 yang saat itu tercatat jumlah penumpang yang tiba sebanyak 217.492 orang dengan 1.512 penerbangan, katanya.