Jumat 23 Jun 2017 21:05 WIB

PLN Padamakan Tujuh Travo Hindari Bahaya Banjir

Warga melintas didepan rumahnya yang terendam banjir di Pekanbaru, Riau. Derasnya hujan yang mengguyur Pekanbaru sekitarnya, membuat Sungai Sail meluap yang mengakibatkan sedikitnya enam puluh rumah terendam banjir.
Foto: ANTARA
Warga melintas didepan rumahnya yang terendam banjir di Pekanbaru, Riau. Derasnya hujan yang mengguyur Pekanbaru sekitarnya, membuat Sungai Sail meluap yang mengakibatkan sedikitnya enam puluh rumah terendam banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- PT PLN Wilayah Riau Kepulauan Riau (WRKL) melakukan pemutusan listrik pada tujuh travo dengan tegangan 20 kilovolt di beberapa pemukiman di Kota Pekanbaru guna menghindari bahaya arus pendek akibat banjir yang merendam rumah warga, Jumat.

"Pemadaman secara bertahap dilakukan sesuai laporan ketinggian air di pemukiman mulai pukul 06.00 WIB," kata Manajer SDM dan Umum PLN Wilayah Riau Dan Kepulauan Riau (WRKR) Dwi Suryo Abdullah di Pekanbaru, Jumat (23/6). Dia menjelaskan, pemadaman guna mencegah terjadinya potensi arus pendek di masyarakat karena rumah terendam.

Dikatakan Dwi, banjir yang melanda Kota Pekanbaru kali ini memang di luar kebiasaan karena ketinggiannya sudah mencapai rumah. Oleh karena itu,  PLN mengambil sikap untuk memadamkan listrik secara bertahap di tujuh travo dengan tegangan 20 kilovolt. "Kami tidak ingin terjadi hal-hal yang membahayakan nyawa masyarakat," kata Dwi.

Ia merinci, tujuh travo yang dilakukan pemadaman tersebar di Jalan Tenayan, Tanjung Datuk,Papandayan, Indrapuri, Kapau Sari, Pandan Sakti, dan Parit Indah.

Selain listrik di perumahan, terdapat juga pemadaman pada dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak di wilayah Puyuh Mas dan Arifin Achmad. "Dua SPBU tersebut terpaksa tidak dinyalakan arus listriknya karena rawan akibat terendam banjir,sehingga sempat tidak beroperasi," katanya.

Namun demikian, kata dia, seiring dengan surutnya air di wilayah yang terendam, PLN sudah menghidupkan kembali listrik di tujuh travo tersebut sehingga aliran menuju rumah warga telah normal. "Dengan dasar laporan dan jaminan dari aparat kepolisian, RT/RW setempat kami baru bisa menghidupkan listrik di pemukiman tersebut," katanya.

Dwi menambahkan, travo terakhir yang dinyalakan, yakni pukul 17.00 WIB di Jalan Pandan Sakti. Pada Jumat pagi hingga pukul 10.00 WIB, Kota Pekanbaru telah dikepung banjir akibat curah hujan yang tinggi.

Banjir dipicu oleh hujan deras yang terjadi sejak Jumat dini hari hingga pagi. Kondisi cuaca diperparah dengan buruknya sistem drainase dan tumpukan sampah yang mengakibatkan genangan air cukup tinggi di daerah yang landai.

Penyumbatan drainase oleh sedimen dan sampah membuat arus air meluap dan menggenangi beberapa ruas jalan dan pemukiman warga. Ketinggian air hingga setengah meter menggenangi Jalan Jenderal Sudirman, di depan Hotel Grand Central dan R.S. Awal Bros. Bahkan, air sampai memenuhi ruang bawah tanah hotel yang biasa digunakan untuk parkir kendaraan.

Kondisi serupa juga terjadi di Jalan Puyuh, tak jauh dari R.S. Syafira dan area pemukiman di belakang Gudang Bulog Divre Riau. Sejumlah polisi berada di lokasi banjir untuk mengalihkan arus lalu lintas agar tidak ada kendaraan yang mogok akibat terjebak banjir.

Banjir juga menggenangi ruas Jalan Arifin Achmad dan membuat kendaraan dari arah bandara ke Panam mengambil jalur lainnya di jalan dua jalur tersebut. Kondisi banjir juga melanda daerah permukiman padat di daerah Panam, yang sudah terlihat dari Jalan H.R. Soebrantas.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement