REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno tertarik untuk mengembangkan kopi asal Jawa Barat di DKI Jakarta mengingat besarnya potensi atau nilai ekonomi dari komoditas kopi asal Tanah Priangan tersebut.
"Tadi pembicaraan spesifik saya melihat potensi kerja sama yang langsung terkait (program) OK OCE, yakni penciptaan wirausaha. Pak Gubernur tadi cerita 'the best coffee in the world' itu ada di Puntang, Malabar dan di Jakarta belum banyak teman-teman ke bisnis 'coffee shop' atau barista," kata Sandiaga Uno di Bandung, Selasa (20/6).
Ditemui usai melakukan kunjungan ke Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, di Gedung Negara Pakuan, Sandiaga menuturkan besarnya potensi komoditas kopi asal daerah ini dinilainya bisa mendukung program OK OCE untuk menciptakan lapangan kerja baru di Provinsi DKI Jakarta.
"Alangkah baiknya kalau ini bisa terjalin bahwa kopi-kopi terbaik di dunia itu ternyata tidak terlalu jauh dari Jakarta dan bisa jadi sumber lapangan pekerjaan baru. Itu yang nyata bisa kita hadirkan untuk memastikan ekonomi bergerak tumbuh di akar rumput," katanya.
Sementara itu terkait kunjungan ke orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat tersebut, Sandiaga ingin mengucapkan terima kasih kepada Ahmad Heryawan karena sudah memberikan dukungan saat dirinya berlaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Jadi Kang Aher itu, maksud kedatangan saya ke sini untuk mengucapkan terima kasih karena telah membantu saya menjadi Jurkam (juru kampanye)," kata Sandiaga yang datang mengenakan baju koko dan peci hitam.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher menuturkan dalam kunjungan tersebut dibahas berbagai hal terkait hubungan Provinsi Jawa Barat dengan DKI Jakarta.
"Tadi pertemuanya silaturahmi biasa, teman lama, kemudian berbincang berbagai hal, termasuk urusan Ramadhan dan Jakarta tapi pembicaraan serius namun santai," kata dia.
Lebih lanjut Aher menuturkan dalam pertemuan tersebut juga dibicarakan tentang sinergitas pembangunan antara wilayah perbatasan Jawa Barat dengan Provinsi DKI Jakarta.
"Tadi juga disinggung sinergitas pembangunan, khususnya keserasian harmonisasi tata ruang, termasuk infratsuktur di perbatasan, termasuk pelayanan publik karena banyak orang Jabar atau Jakarta berobat ke Jabar atau menempuh pendidikan," katanya.