Kamis 15 Jun 2017 12:27 WIB

Usai Dilantik Jadi Gubernur DKI, Ini Rencana Djarot

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nur Aini
Djarot Saiful Hidayat mengikuti pengambilan sumpah pada acara plantikan Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/6).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Djarot Saiful Hidayat mengikuti pengambilan sumpah pada acara plantikan Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/6).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Djarot Saiful Hidayat resmi menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta untuk sisa masa jabatan empat bulan. Djarot dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara sekitar pukul 09.00 WIB pada Kamis (15/6).

Usai pelantikan, Djarot tiba di Balai Kota sekitar pukul 10.30 WIB. Ia didampingi oleh istrinya, Happy Farida dan ketiga anaknya.

Usai menjadi gubernur DKI Jakarta, kegiatan pertama yang akan dilakukan Djarot adalah menerima audiensi persiapan penyelenggaraan lomba lari Jakarta International 10K Tahun 2017 dengan PT Nestle Indonesia. Lomba lari ini diselenggarakan setiap tahun.

"Kan sekali lagi juga kita gelar Jakarta 10K yang setiap tahun diadakan. Dan tahun kemarin itu kan dipusatkan di Epicentrum, Kuningan, yang diikuti oleh peserta kurang lebih 50 ribu peserta," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Kamis (15/6).

Selanjutnya, Djarot akan pergi ke Mako Brimob Depok Jawa Barat pada siang ini apabila waktunya memungkinkan. "Sebelumnya kan sudah ke sana untuk diskusi dan setelah ini saya juga akan ke sana untuk juga berdiskusi. Karena bagaimana pun juga apa yang terjadi pada hari ini itu tidak lepas dari kenegarawanan Pak Ahok ya," ujarnya.

Ahok, kata Djarot, lebih mementingkan kepentingan yang lebih besar yakni, bagaimana mempercepat penuntasan pembangunan di Jakarta 2017. "Dengan pengunduran diri Pak Ahok, maka proses penetapan definitif itu bisa menjadi lebih cepat karena sisa waktu tidak banyak. Lima bulan dari sekarang kurang, maka ini harus segera kita kebut terutama beberapa yang sudah dirancang sebelumnya dan harus selesai tahun 2017. Meskipun ada beberapa program strategis yang tidak bisa selesai tahun 2017. Tapi kita harapkan 2018-2019 itu bisa sebanyak mungkin," katanya.

Selain itu, Djarot tidak pindah ke ruangan Ahok untuk kerja. Ia tetap menggunakan ruangannya di Blok B lantai dua, Gedung Balai Kota Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement